Pilpres Filipina, Anak Eks Diktator Unggul Telak

Nusantaratv.com - 10 Mei 2022

Bongbong Marcos. (Net)
Bongbong Marcos. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Putra diktator Filipina Ferdinand Marcos, Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr, unggul telak dalam pemilihan presiden (pilpres) yang digelar pada Senin (9/5/2022). Berdasarkan penghitungan awal, jumlah suara untuk Marcos Jr jauh di atas saingan terdekatnya, Wakil Presiden Leni Robredo.

Dengan lebih dari 90 persen surat suara diproses, mengutip AFP, Marcos Jr telah mengantongi hampir 30 juta suara. Hasil ini lebih dari dua kali lipat dari jumlah suara untuk Robredo yang merupakan mantan pengacara HAM.

Adapun hasil lengkap pilpres diperkirakan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk disahkan.

Marcos Jr pun berterima kasih kepada para relawan atas "pengorbanan dan pekerjaan" mereka selama berbulan-bulan. Tapi, dia belum mengklaim kemenangan dan memperingatkan bahwa "penghitungan belum selesai".

"Mari kita tunggu sampai sangat jelas, sampai hitungannya mencapai seratus persen baru kita bisa merayakannya," ujarnya saat menyampaikan pidato larut malam dari markas kampanyenya di Manila.

Meski begitu, di luar markas pendukungnya sudah menyalakan kembang api, mengibarkan bendera nasional dan naik ke mobil yang diparkir untuk meneriakkan kemenangan.

Pemilu kali ini diperkirakan diikuti lebih dari 65 juta warga Filipina. Sebanyak sepuluh kandidat maju dalam pemilihan presiden Filipina untuk menggantikan Rodrigo Duterte. Walau begitu, hanya Marcos Jr dan Robredo memiliki peluang besar untuk menang.

Sebelum pemungutan suara, beberapa aktivis hak asasi manusia, pemimpin gereja Katolik, dan analis politik takut kemenangan Marcos Jr ini bakal membuat dirinya memimpin lebih keras dari sang ayah. 

"Kami pikir itu (kemenangan Marcos Jr) bakal memperburuk krisis kemanusiaan di negara ini," ujar sekretaris jenderal dari aliansi hak asasi manusia Karapatan, Cristina Palabay.

Sementara, analis politik Richard Heydarian memperingatkan kemenangan Marcos Jr dapat membuat pria itu mengganti dasar hukum untuk memperkuat kekuasaan dan melemahkan demokrasi.

"(Rodrigo) Duterte tidak pernah menghukum orang dan menggunakan uang untuk menjalankan agenda otoriternya ke logika yang ekstrem," jelas Heydarian.

Marcos Jr merupakan anak dari mantan diktator Filipina yang menjabat lebih dari 50 tahun lalu. Ia dan calon wakilnya, Sara Duterte, menegaskan  adalah orang yang paling sesuai untuk "menyatukan" Filipina.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close