Nusantaratv.com - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (29/1/2025) mengirimkan tim tanggap darurat bersama Badan Pemadam Kebakaran Nasional untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi pada penerbangan Air Busan Selasa malam, 28 Januari 2025.
Kebakaran terjadi pada pukul 10:26 malam waktu setempat di pesawat Airbus A321-200 milik Air Busan yang tengah menuju Hong Kong dari Bandara Internasional Gimhae di Busan. Kebakaran terjadi di bagian ekor pesawat sebelum lepas landas.
Setidaknya 176 orang yang berada di dalam pesawat - 169 penumpang dan tujuh awak kabin - berhasil dievakuasi dengan selamat pada pukul 11:31 malam waktu setempat.
Tujuh orang dirawat di rumah sakit hingga Rabu sore, empat di antaranya adalah awak kabin yang mengalami nyeri dada akibat asap, sementara tiga penumpang lainnya mengalami cedera pada punggung dan tulang ekor saat proses evakuasi.
Beberapa penumpang melaporkan kebakaran berasal dari kompartemen bagasi di bagian belakang pesawat.
"Terdengar suara berderak dari kompartemen bagasi, diikuti dengan asap yang keluar," ujar seorang penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat kepada kantor berita Yonhap.
"Seorang pramugari meminta kami untuk tetap duduk dan datang membawa alat pemadam kebakaran, tetapi asap tebal telah memenuhi udara saat itu dan percikan api menyembur keluar dari kompartemen."
Penumpang tersebut menambahkan saat kabin dipenuhi asap, beberapa penumpang membuka pintu darurat untuk evakuasi. "Suasana sangat kacau dan menakutkan," kata penumpang itu.
Penumpang lain yang duduk di bagian depan pesawat baru mengetahui adanya kebakaran setelah mendengar teriakan "Kebakaran!" dari belakang pesawat.
"Setelah semua penumpang duduk dan mengencangkan sabuk pengaman, kami mendengar seseorang berteriak 'Kebakaran!' dari belakang. Tidak ada pengumuman khusus tentang kebakaran karena asap dengan cepat menyebar ke bagian depan kabin," kata seorang penumpang kepada News1.
"Setelah itu, orang-orang mulai berlarian menuju pramugari yang berada di depan, berteriak 'Buka pintunya!' Kami sangat ketakutan dan bingung, orang-orang saling dorong dan jatuh di tengah kekacauan," jelasnya.
Pesawat Airbus A321-200 milik Air Busan terbakar di Bandara Internasional Gimhae.
Beberapa penumpang juga mengkritik respons awak pesawat. Mereka mengatakan awalnya awak kabin meminta penumpang untuk tetap duduk saat berusaha memadamkan api.
"Mereka tidak memberi instruksi yang jelas kepada penumpang untuk segera mengungsi atau meninggalkan barang-barang mereka. Kekacauan semakin buruk karena ada yang sibuk mengambil barang bawaan sementara yang lain berusaha melarikan diri," kata seorang penumpang kepada Yonhap.
Setelah evakuasi, beberapa penumpang mengungkapkan kekecewaannya karena tidak ada petunjuk atau prosedur yang jelas.
"Sepertinya tidak ada protokol yang tepat. Kami hanya diberi tahu untuk pulang atau pergi ke hotel terdekat tanpa instruksi lebih lanjut," ujar seorang penumpang.
Sementara itu, pihak Air Busan mengungkapkan, sang kapten, setelah mendapatkan laporan kebakaran dari awak kabin, segera mematikan sistem hidrolik dan bahan bakar untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pilot kemudian mengumumkan evakuasi darurat agar semua penumpang bisa segera keluar dari pesawat.
Pihak maskapai menambahkan meski tidak sempat memberikan pengumuman umum, mereka tetap mengikuti prosedur yang berlaku, termasuk memberi pengarahan kepada penumpang tentang cara membuka pintu darurat untuk proses evakuasi yang cepat.