Pesan Natal Paus Fransiskus: Akhiri Perang di Ukraina yang Tak Masuk Akal

Nusantaratv.com - 26 Desember 2022

Seruan perdamaian menjadi fokus pesan Paus Fransikus pada hari Natal yang disampaikannya dari balkon tengah Basilika Santo Petrus dan disiarkan langsung ke seluruh dunia. (Istimewa)
Seruan perdamaian menjadi fokus pesan Paus Fransikus pada hari Natal yang disampaikannya dari balkon tengah Basilika Santo Petrus dan disiarkan langsung ke seluruh dunia. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Paus Fransiskus menyerukan untuk mengakhiri perang 'tidak masuk akal' di Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin umat Katolik itu dalam pesan Natal yang disiarkan ke seluruh dunia pada Minggu (25/12/2022).

Dilansir dari AFP, Paus Fransiskus berbicara kepada ribuan orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, sebelum menyampaikan berkat 'Urbi et Orbi' ("ke kota dan dunia"). Dimana sejumlah umat yang hadir, tampak memegang bendera Ukraina.

Seruan perdamaian menjadi fokus pesan Paus Fransiskus pada hari Natal, yakni hari raya yang menandai kelahiran Kristus, yang disampaikannya dari balkon tengah Basilika Santo Petrus dan disiarkan langsung ke seluruh dunia.

Dalam pidatonya dia mengenang "saudara dan saudari Ukraina yang mengalami Natal ini dalam kegelapan dan dingin, jauh dari rumah mereka".

"Semoga Tuhan mengilhami kita untuk menawarkan gerakan solidaritas yang nyata untuk membantu semua orang yang menderita, dan semoga dia mencerahkan pikiran mereka yang memiliki kekuatan untuk membungkam gemuruh senjata dan segera mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini!" ujar Paus Fransiskus.

"Tragisnya, kami lebih memilih untuk mengindahkan nasihat lain, didikte oleh cara berpikir duniawi," tambahnya, mengingat "dengan kesedihan" bahwa "angin es perang terus menerpa umat manusia".

"Waktu kita sedang mengalami kelaparan perdamaian yang parah juga di wilayah lain dan teater lain dari perang dunia ketiga ini," tambahnya.

Paus Fransiskus merujuk banyak negara yang mengalami kesulitan pada Natal ini, baik karena konflik atau krisis lainnya, dari Afghanistan hingga Yaman, Suriah, Myanmar, konflik Israel-Palestina, Lebanon, dan Haiti.

Untuk pertama kalinya, dia juga menyerukan "rekonsiliasi" di Iran, yang diguncang oleh protes yang dipimpin perempuan selama tiga bulan belakangan ini. Paus Fransiskus telah menyerukan perdamaian di Ukraina sejak Rusia menginvasi tetangganya pada Februari lalu, dan mengutuk perang. 

Pada Minggu (25/12/2022), Paus Fransiskus juga mendesak mereka yang merayakan Natal untuk mengingat pada mereka yang kelaparan, sementara makanan dalam jumlah besar setiap hari terbuang percuma dan sumber daya dihabiskan untuk senjata.

"Perang di Ukraina semakin memperparah situasi ini, membuat seluruh rakyat terancam kelaparan, terutama di Afghanistan dan di negara-negara Tanduk Afrika," imbuhnya.

"Kita tahu bahwa setiap perang menyebabkan kelaparan dan mengeksploitasi makanan sebagai senjata, menghalangi distribusinya kepada orang-orang yang sudah menderita," tambah Paus Fransiskus. 

"Pada hari ini, mari kita belajar dari Raja Damai (Yesus Kristus) dan, dimulai dari mereka yang memegang tanggung jawab politik, berkomitmen untuk membuat makanan semata-mata sebagai alat perdamaian," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close