Pertemuan Presiden Jokowi dan Elon Musk, Hangatkan Kembali Isu Tambang Nikel

Nusantaratv.com - 17 Mei 2022

Presiden Jokowi bertemu dengan Elon Musk saat berkunjung ke Space X di Boca Chica, Texas, AS, Sabtu (14/5/2022) (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi bertemu dengan Elon Musk saat berkunjung ke Space X di Boca Chica, Texas, AS, Sabtu (14/5/2022) (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Elon Musk selama kunjungan ke Amerika Serikat (AS) baru-baru ini. 

Pertemuan keduanya menghangatkan isu tambang nikel sekaligus menjadikan Tesla, produsen mobil listrik asal AS itu, kembali memperoleh kesempatan dalam mengembangkan pabrik baterainya.

Isu mengenai investasi Tesla di Indonesia bukanlah yang pertama kali saat Presiden Jokowi bertemu Elon Musk. Mengutip Electrek.co, Selasa (17/5/2022), pada 2020, Tesla sempat melakukan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk mengeksplorasi tambang nikel. 

Indonesia menjadi salah satu sasaran Tesla karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Ladang nikel tersebar paling banyak di sepanjang sabuk Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Nikel sendiri merupakan salah satu bahan utama yang digunakan dalam produksi katoda untuk sel baterai yang digunakan pada kendaraan listrik. Presiden Jokowi bertemu Elon Musk setelah CEO Tesla tersebut meminta kepada perusahaan pertambangan untuk meningkatkan produksi nikel mereka.

Pertemuan keduanya juga mengindikasikan Tesla sedang dalam pembicaraan dengan Indonesia bukan hanya tentang nikel, tetapi terkait kemungkinan membangun pabrik baterai di Tanah Air.

Pembanggunan pabrik menjadi salah satu alternatif bagi Tesla untuk mendapatkan Nikel dari Indonesia karena adanya larangan ekspor bahan baku. Larangan tersebut dilakukan oleh pihak Indonesia untuk mendorong pertumbuhan industri dalam pengolahan biji nikel.

Selain Tesla, sebenarnya Indonesia juga telah menjalin kerjasama dengan LG Energy yang nilainya mencapai US$10 miliar. Tak hanya dengan LG Energy, CATL juga telah mengumumkan akan mereinvestasi di Indonesia untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik.

Namun, Elon Musk enggan memberikan komentar terkait investasinya di Indonesia baik mengenai pabrik baterai maupun pabrik kendaraan listrik.

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengungkapkan kunjungannya ke Space X di Boca Chica, Texas, pada Sabtu (14/5/2022), merupakan tindak lanjut perintahnya kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk berbicara dengan Elon Musk.

Dalam unggahan Instagram usai bertemu Elon Musk di Texas pada April lalu, Luhut sempat menyampaikan harapannya untuk diskusi mengenai kemajuan perkembangan industri nikel Indonesia yang berteknologi tinggi, yang dapat membawa Indonesia ke dalam rantai pasokan global industri kendaraan listrik.

"Pertemuan ini memang yang pertama kalinya bagi saya dan Elon Musk, tetapi sebetulnya komunikasi kami sudah terjalin selama dua tahun belakangan. Selama kurang lebih satu jam, saya menyampaikan potensi bahan baku baterai kendaraan listrik yang saat ini sedang kami eksplorasi terus lewat program hilirisasi mineral," tulis Luhut di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, yang dikutip Nusantaratv.com, Selasa (17/5/2022).

Menurut asistennya, sebut Luhut, Elon Musk tidak biasanya menerima tamu seperti kali ini. "Antusiasme dan ketertarikan saya lihat dari wajah nya, namun saya penasaran mengapa Elon Musk yang beberapa waktu lalu agak sedikit kaku dengan beberapa 'policy' terkait industri 'electric vehicle' dan pengolahan nikel di Indonesia, kini bersemangat." 

"Apakah karena cuaca hujan yang baru turun di Texas setelah sekian lama ini membawa berkat tersendiri bagi tim delegasi kami, ataukah memang sosok Presiden @jokowi yang dianggap Elon Musk sebagai salah satu kepala negara yang 'reputable' karena terbukti mampu menjaga ekonomi Indonesia tetap stabil meski dalam situasi pandemi?" lanjut Luhut.

Terlepas dari hal tersebut, menurut Luhut, yang paling melegakan baginya adalah saat Elon Musk menyampaikan alasan ketertarikannya kepada kerjasama kali ini, yaitu karena paparannya mengenai potensi besar industri nikel di Indonesia, yang mengubah persepsinya karena dia menganggap sangat menjanjikan untuk mampu men-supply bahan baku baterai mobil listrik, yang sangat dibutuhkan Tesla, sebagai salah satu produsen kendaraan listrik ternama.

Diketahui, Indonesia ingin mengembangkan rantai pasokan nikel dalam negeri secara penuh, terutama untuk mengekstrak bahan kimia baterai, membuat baterai, dan akhirnya membangun kendaraan listrik. Indonesia juga telah mencapai kesepakatan multi-miliar dolar dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan (Korsel) dan China untuk memanfaatkan sumber daya nikel.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close