Nusantaratv.com - Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menyatakan harga telur di beberapa tempat dan pasar mengalami kenaikan serta stok yang terbatas jelang Natal dan Tahun Baru.
"Hasil sidak kita hari ini harga telur naik dan stok juga terbatas, namun pekan depan diperkirakan stok telur aman, karena beberapa hari lagi stok telur akan datang (tersedia)," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan sekaligus koordinator Satgas Pangan, Ridwan di Ranai, Natuna, Kamis.
Ia mengatakan sidak telah dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru karena penting untuk mengawasi pergerakan harga bahan makanan dan memastikan ketersediaan pangan cukup hingga akhir tahun.
"Kita pastikan hingga akhir tahun ketersediaan pangan cukup, seperti beras, kecuali telur, dan mudah mudahan tidak ada halangan pekan depan barang masuk," ungkapnya.
Sidak telah dilakukan oleh satgas di beberapa tempat, seperti Bulog, pasar swalayan, termasuk agen-agen sembako yang ada di Ranai dan pasar ikan serta pasar sayur daerah setempat.
"Diperkirakan cukup hingga Januari, selain telur harga beberapa produk beras juga naik, tetapi tidak banyak, tertentu saja," ujarnya.
Menurut dia, kestabilan harga di Natuna tergantung distributor dari luar daerah, serta kondisi cuaca dari utara yang ikut menentukan naik turun harga barang di daerah itu.
"Harga telur kita perkirakan hingga akhir tahun bisa mencapai Rp60.000 ke atas, hari ini saja terpantau sebagian tempat telah mencapai hingga Rp60.000 lebih," katanya.
Sementara itu, Yuni, salah satu pembeli di pasar Ranai mengatakan harga telur telah dua kali naik dalam sepekan terakhir dari harga normal Rp52.000 menjadi Rp65.000 pada hari ini.
"Biasanya Rp50.000 lebih, Rp52.000 sampai Rp55.000 begitu, tapi hari ini sudah mencapai Rp65.000, mudah mudahan tidak naik lagi dan yang paling penting tidak langka seperti tahun lalu," ungkapnya.
Ia memastikan kenaikan harga telur akan memberatkan para pedagang makanan seperti pedagang kue, jajanan kuliner dan pedangan makanan lainnya.
"Saya jualan makanan dan jajanan begitu, harga kita tidak berani naik, khawatir pelanggan kabur, kalau tidak naik kita rugi, serba salah jadinya," ungkapnya.
Ia pun berharap pemerintah Kabupaten Natuna mengambil langkah nyata agar kejadian kelangkaan dan kenaikan harga tidak terus berulang setiap tahun menjelang musim utara atau hari hari besar lainnya.(Ant)