Nusantaratv.com - Komnas HAM mengungkapkan hasil perkembangan penyelidikan tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, pihaknya memiliki video kunci yang direkam oleh salah satu korban yang akhirnya meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Mulanya, Anam mengatakan sedang menghimpun data dan bukti yang ada di lapangan. Bukti berdasarkan keterangan saksi dan video saat kejadian seusai pertandingan Arema melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022.
"Penembakan gas air mata pertama kali ke arah tribun selatan sekitar pukul 22.08.59 WIB. Tim sedang mendalami titik krusial yang mengakibatkan banyak korban yang meninggal. Hal inilah yang memicu kepanikan penonton dan muncul dinamika di lapangan menjadi ricuh. Ini tadi berdasarkan dari video kunci, video eksklusif, dan beberapa keterangan dari saksi yang selamat. Walaupun sempat ada yang pingsan di titik itu," ujar Anam dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
"Dan kita sandingin dengan yang kami punya. Kami sedang menghitung, karena ada satu yang sangat krusial. Sepanjang pengetahuan kami, ini belum terpublikasi, dan video ini memang video yang diproduksi oleh yang meninggal," imbuhnya.
Isi video tersebut adalah merekam kondisi dari tribun sampai pintu 13 yang disebut sebagai tempat banyaknya korban meninggal.
"Jadi memang video ini sangat krusial, yang bisa merekam dari sejak di tribun sampai di pintu itu, dan merekam banyak hal. Dan dia sendiri bagian dari yang meninggal. Dan ini memang tribun yang banyak dibicarakan pintu tertutup itu terbuka," tandasnya.