Nusantaratv.com - Kamboja digegerkan dengan ramalan tentang kiamat. Ramalan tersebut dilontarkan Presiden Partai Liga untuk Demokrasi, Khem Veasna. Ia menyatakan hari kiamat akan segera datang.
Sekitar 20.000 warga Kamboja yang berasal dari ibu kota dan berbagai provinsi lainnya yang percaya pada ramalan sang politikus, memutuskan mengungsi ke pertanian terpencil milik Khem Veasna untuk menyaksikan akhir dari dunia.
Bahkan beberapa pengikut Khem Veasna yang merupakan diaspora Kamboja yang telah bekerja di luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, dan Thailand juga ikut mengungsi.
Mereka percaya prediksi Khem Veasna, yang memproklamirkan diri sebagai Brahma (Raja Surgawi), bahwa bencana banjir global akan mendatangkan malapetaka dalam skala besar.
Khem Veasna memprediksi banjir kiamat akan mulai terjadi pada 31 Agustus. Puluhan ribu pengikutnya itu pun berjanji akan tinggal di pertanian tersebut bersama Khem Veasna sampai akhir September mendatang.
Gubernur Siem Reap, Tea Seiha, mengatakan pihak berwenang mulai lockdown pertanian yang terletak di dekat Gunung Kulen, barat Kamboja, itu pada Rabu (31/8/2022). Lockdown diterapkan setelah puluhan ribu warga itu menolak pergi, mengutip CNNIndonesiacom.
Perdana Menteri Hun Sen sampai buka suara soal insiden ini.
Hun Sen meminta masyarakat menjaga toleransi dan menahan diri mendiskriminasi para pengikut Khem Veasna.
Meski begitu, Hun Sen mengkritik bahwa prediksi Khem Veasna telah menyebabkan perselisihan antara para pengikutnya dengan masing-masing keluarga. Menurutnya, seruan Khem Veasna soal prediksi kiamat telah membuat banyak anggotanya terpisah dengan keluarga dan kerabat.
Hun Sen bahkan mencatat beberapa pengikut Khem Veasna telah menjual seluruh harta berharga dan propertinya demi dapat melakukan perjalanan jauh ke pertanian sang Brahma.