Nusantaratv.com - Perang sarung maut terjadi di jalan arteri Tol Cibitung, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Remaja inisial AA (17) tewas dalam peristiwa itu.
Perang sarung terjadi sekitar pukul 00.30 WIB pada Jumat (15/3/2024). Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald Patiran, menjelaskan aksi tersebut bermula dari ajakan korban melalui pesan WhatsApp.
"Berawal pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2004 sekira pukul 22.38 WIB korban saudara AA menghubungi saudara NIR via aplikasi WhatsApp berisi ajakan untuk perang sarung pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2024 sekira pukul 24.00 WIB," ujar Kompol Gurnald, Minggu (17/3/2024).
NIR lalu menerima ajakan perang sarung tersebut. NIR mengajak kelompoknya untuk datang ke lokasi janjian dan melakukan tawuran bersama kelompok korban.
"Saudara NIR menginformasikan kepada temannya agar berkumpul di rumah saudara Z," kata Gurnald.
Ia menuturkan saat NIR dan kelompoknya tiba di lokasi janjian tawuran, korban belum datang. NIR dan kelompoknya pun sempat kembali ke lokasi berkumpul dan meninggalkan tempat tawuran yang disepakati.
"Selanjutnya saudara NIR dan teman-teman berangkat ke tempat yang telah disepakati, setelah sampai di TKP ternyata korban dan kelompoknya belum juga datang, sehingga kemudian saudara NIR dan rombongannya kembali ke tempat semula mereka berkumpul," kata dia.
Ia mengatakan pelaku inisial MAA lalu ikut bergabung untuk melakukan tawuran bersama kelompok NIR. Menurut dia, MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T.
"Pada saat kembali pelaku MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T lalu ikut berangkat bersama NIR dan kelompoknya kembali ke tempat yang telah disepakati yang ternyata korban dan kelompoknya sudah datang, sehingga terjadi perang sarung terjadi," jelas dia.
Gurnald mengungkapkan, MAA mengayunkan kunci shock itu ke kepala korban sebanyak tiga kali saat tawuran terjadi. Akibatnya, korban mengalami luka di kepala, hingga korban terkapar dan tak sadarkan diri.
"Namun karena korban kalah jumlah dan pihak kelompok saudara NIR mengeluarkan petasan membuat korban dan kelompoknya kabur berlarian namun karena posisi korban berada di paling belakang dan berdekatan dengan pelaku MAA yang membawa kunci shock berbentuk T, pelaku MAA mengayunkan benda tersebut ke arah kepala korban sebanyak 3 kali sampai yang mengakibatkan kepala korban mengalami luka serius dan membuat korban terkapar tidak sadarkan diri," papar dia.
Menurut Gurnald, MAA, NIR dan kelompoknya lalu melarikan diri dan meninggalkan korban. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nahas nyawanya tak tertolong.
"Mengetahui hal tersebut saudara NIR dan kelompoknya pergi meninggalkan korban di lokasi kejadian, selanjutnya korban dibawa oleh teman-teman kelompok dari Korban yang menurut informasi teman korban dengan dibantu salah satu ojek online yang tidak diketahui namanya ke RS Adam Thalib," pungkasnya.