Peranan Strategis Jaringan Tol JORR 2 Bagi Kawasan Jabodetabek

Nusantaratv.com - 29 Januari 2024

Jaringan Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR) digambarkan sebagai garis kuning dalam Peta Jaringan Jalan Tol Jabodetabek. ANTARA/Aji Cakti
Jaringan Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR) digambarkan sebagai garis kuning dalam Peta Jaringan Jalan Tol Jabodetabek. ANTARA/Aji Cakti

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Pembangunan jalan tol sebagai infrastruktur konektivitas makin digencarkan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dalam rangka peningkatan arus logistik barang dan transportasi masyarakat secara efektif dan efisien.

Pemerintah sendiri mempercepat penyelesaian proyek Tol Cimanggis - Cibitung seksi 2B Cikeas - Cibitung sepanjang 19,65 km yang merupakan ruas tol tahap akhir untuk jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring (JORR) 2. Jalan Tol JORR 2 memiliki 6 ruas tol yang saling terhubung satu dengan lainnya dan hampir seluruhnya telah beroperasi terkecuali Tol Cimanggis - Cibitung seksi 2B Cikeas - Cibitung, antara lain, Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran sepanjang 4,19 Km, Jalan Tol Kunciran - Serpong sepanjang 11,14 Km, Jalan Tol Serpong - Cinere sepanjang 10,14 Km, Jalan Tol Cinere - Jagorawi sepanjang 14,89 Km, Jalan Tol Cimanggis - Cibitung sepanjang 26,18 Km, dan Jalan Tol Cibitung - Cilincing 34,39 Km.

Ada dua alasan penting yang perlu dicermati dari percepatan penyelesaian infrastruktur konektivitas tersebut oleh pemerintah. Pertama, pertumbuhan masyarakat dan jumlah kendaraan pribadi di Jabodetabek yang semakin pesat. Hal ini terlihat dari semakin padatnya volume lalu lintas di tiga jalan tol eksisting Jabodetabek sepanjang Januari - September 2023 yakni Tol Dalam Kota dengan total volume lalu lintas mencapai 411 ribu kendaraan, Tol Jakarta-Cikampek eksisting 452 ribu kendaraan, dan Tol Jagorawi 411 ribu kendaraan.

Bukan hanya untuk mengurangi kepadatan semata, pembangunan jaringan tol JORR 2 juga berperan untuk menunjang kawasan Jabodetabek sebagai kawasan bisnis di Pulau Jawa. Sebagaimana diketahui bersama, Pemerintah pusat pada tahun ini memulai pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta di Pulau Jawa ke Ibu kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Perpindahan status ibu kota negara ini tentunya membuat pemerintah untuk menetapkan Jakarta sebagai kota bisnis seperti New York, Amerika Serikat, dengan mempertahankan keberadaan Bursa Efek Indonesia di kawasan Sudirman Jakarta.

Lalu bagaimana peranan strategis jaringan tol JORR 2 terhadap kawasan Jabodetabek, terutama dalam hal konektivitas dan peluang bisnis?

Mobilitas logistik

Pembangunan infrastruktur konektivitas seperti jalan tol tentunya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi mobilitas logistik barang dan transportasi masyarakat.

Sebelum hadirnya jaringan Tol JORR 2, angkutan transportasi dan logistik mau tidak mau harus melalui sejumlah jalan tol utama yakni Tol Tangerang - Jakarta untuk kendaraan dari arah barat, Tol Jakarta - Cikampek bagi kendaraan yang datang dari timur, Tol Jagorawi untuk yang datang dari arah selatan, dan kemudian ketiganya bertemu di tol dalam kota.

Tidak terbayangkan betapa padatnya lalu lintas kendaraan yang memasuki wilayah Jakarta dan sekitarnya ketika jaringan tol JORR belum terbangun. Pemerintah memang kemudian membangun Jaringan Tol JORR 1 untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, namun jaringan tol ini juga seiring perkembangan menjadi semakin padat akibat meningkatnya arus lalu lintas yang melewati di jaringan tol tersebut.

Dalam rangka agar mobilitas logistik dan transportasi yang masuk ke dan keluar dari Jabodetabek berjalan lancar, maka jaringan tol baru perlu dibangun yakni JORR 2. JORR 2 berperan sebagai jaringan pelengkap strategis yang sebelumnya tidak terakomodasi oleh JORR 1, misalnya masyarakat Depok yang tidak perlu lagi berjibaku menerjang kemacetan di JORR 1 dan tol-tol sekitarnya ketika hendak menuju Bandara Soekarno - Hatta (Soetta) atau angkutan-angkutan barang dari kawasan industri Tangerang dan Cikarang, Bekasi yang dapat menghemat biaya BBM karena tidak lagi terjebak kemacetan parah saat menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Mengapa demikian? Karena jaringan Tol JORR 2 merupakan infrastruktur konektivitas yang menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Bandara Soetta dan Pelabuhan Tanjung Priok dengan titik-titik kawasan industri penting Jabodetabek bagi mobilitas logistik dan transportasi.

Jaringan tol ini juga berperan dalam pemerataan konektivitas ke wilayah Depok sehingga terdapat keadilan bagi masyarakat di sana untuk memiliki hak sama dalam menikmati kemudahan perjalanan menuju Bandara Soetta.

Dengan demikian, jaringan Tol JORR 2 berperan dalam meningkatkan mobilitas logistik dan perjalanan masyarakat. Selain itu jaringan tol tersebut juga dapat memangkas waktu tempuh bagi angkutan barang dan kendaraan masyarakat yang hendak menuju Bandara Soetta.

Positif bagi pariwisata

Salah satu poin menarik dari keberadaan jaringan Tol JORR 2 ini adalah jaringan tersebut berhasil membuka konektivitas menuju destinasi -destinasi pariwisata di sekitar kawasan Jabodetabek.

Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Raya Bogor, serta destinasi-destinasi wisata lainnya seperti wisata kuliner di Jabodetabek tentunya dapat mengalami peningkatan kunjungan pariwisata bukan hanya dari turis domestik, melainkan juga dari turis internasional.

Hal ini dikarenakan peran JORR 2 yang berhasil menghubungkan Bandara Internasional Soetta dengan destinasi-destinasi pariwisata tersebut. Selama ini para turis baik lokal maupun mancanegara mengalami kesulitan ketika terjebak kemacetan di jalur-jalur tol eksisting saat menuju destinasi-destinasi wisata di Jabodetabek, namun dengan adanya JORR 2 mereka dapat lebih mudah dan nyaman saat melakukan perjalanan wisata di Jabodetabek.

Tidak ketinggalan pula konektivitas dengan kawasan-kawasan industri melalui JORR 2 berpeluang menumbuhkan industri makanan dan minuman di kawasan tersebut yang berperan sebagai pemasok bagi kebutuhan-kebutuhan ritel di destinasi-destinasi pariwisata.

Prospek properti

Sudah menjadi hukum alam bahwa keberadaan infrastruktur konektivitas baru seperti jalan tol memberikan dampak bagi properti di sekitarnya. Hal ini berlaku pula melalui kehadiran jaringan Tol JORR 2 yang juga membawa dampak positif bagi pasar properti di wilayah-wilayah sekitarnya.

Ini terlihat dari tren peningkatan harga rumah di kawasan Jabodetabek yang mengalami kenaikan sekitar 3,8 persen pada Desember 2023, dengan Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta menjadi kota-kota yang mengalami tren peningkatan harga tersebut.

Tidak hanya itu, kehadiran jalan tol ini juga menjadi peluang bagi para investor untuk membuka proyek-proyek properti lainnya seperti mal, pergudangan, hingga data center untuk toko daring. Kemudahan mobilitas logistik yang ditawarkan oleh jaringan Tol JORR 2 dapat menjadi salah satu faktor yang mendorong investor untuk membuka proyek properti.

Kehadiran JORR 2 tentunya meningkatkan pertumbuhan dan menjadikan pasar-pasar properti tersebar secara merata di wilayah selatan, barat dan timur Jabodetabek sehingga tidak lagi pasar properti hanya terkonsentrasi di area DKI Jakarta.

Konektivitas yang makin mudah dengan destinasi wisata melalui JORR 2 juga menjadi pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya ke wilayah-wilayah sekitar jaringan tol tersebut melalui bisnis properti seperti hotel, restoran, kafe, atau bahkan bengkel perbaikan, dalam rangka untuk menangkap peluang meningkatnya jumlah turis ke destinasi-destinasi di kawasan Jabodetabek.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close