Peran Redaksi di Tengah Penggunaan AI, Dewan Pers: Manusia Tetap jadi Kunci Produk Jurnalistik

Nusantaratv.com - 19 Februari 2024

Ilustrasi logo peringatan Hari Pers Nasional 2024/ist
Ilustrasi logo peringatan Hari Pers Nasional 2024/ist

Penulis: Ramses Manurung

 

Nusantaratv.com-Tren penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang kini marak di bidang jurnalistik hingga menyentuh ruang redaksi, tidak berarti serta merta bisa menggantikan peran redaksi. 

Demikian disampaikan Ketua Komisi Pengaduan & Penegakan Etika Dewan Pers, Yadi Hendriana dalam diskusi peringatan Hari Pers Nasional 2024 'Konvensi Nasional Media Massa' dengan tema 'Pers, Demokrasi Digital, dan AI Beretika' di Candi Bentar Hall, Ancol, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024).

Yadi mengatakan peran redaksi dalam hal ini manusia tetap menjadi utama di tengah tren penggunaan teknologi AI.

"Sebagaimana kita tahu AI sudah mulai berkembang secara cepat. 20 tahun lalu news automation terus berevolusi. Ada perkembangan menyentuh ruang redaksi. Kita dihadapkan dengan distribusi konten sangat kencang," ujar Yadi Hendriana.

Pada saat yang sama, sambung Yadi, ada perkembangan Peraturan Presiden (Perpres) terkait Publisher Rights.

Ditambah jurnalistik sangat dipengaruhi konten dan teknologi.

"Kita belum selesai ini ada lagi yang lain, kita harus melihat progres hal tersebut. Pada beberapa Newsroom banyak menggunakan teknologi AI, misalkan memanfaatkan Chat GPT untuk membuat 20-30 berita yang anglenya berbeda, tapi pemberitaan sama dan tingkat plagiasi rendah," jelasnya.

Meski begitu, Yadi meminta agar hal tersebut ke depannya tidak menjadi problem. 

Karena peran manusia dalam hal ini redaksi tetap menjadi kunci produk jurnalistik.

Baca juga: HPN 2024, Puan Ajak Insan Pers Kawal dan Jaga Proses Pemilu 

Ia mencontohkan, ada berita tentang 20 daerah terkotor di Indonesia. 

"Kemudian ada daerah yang komplain. Sehingga Newsroom menggunakan konten-konten tersebut untuk SEO.  Harus ada update dalam konten dan ini yang harus dipahami masing-masing redaksi," ujar dia.

Proses teknologi yang terus bergerak sangat terlihat dengan kecepatan informasi di media sosial. AI tidak bisa menghasilkan jurnalistik dari nol, tetap ada peran manusia dalam mengerahkan hal tersebut.

"Prinsip utama pers adalah publik mendapatkan informasi berkualitas dan terpercaya, misi itu terpenting. Dewan Pers belum membuat aturan secara spesifik penggunaan AI. Peran manusia tetap menjadi kunci dalam penggunaan teknologi pada produk jurnalistik. Ada produk jurnalistik yang harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Yadi menekankan, teknologi AI sifatnya hanya support menyelesaikan produk jurnalistik karena menyangkut verifikasi tetap dilakukan redaksi. 

Dewan Pers menekankan harus ada disclaimer produk jurnalistik, apakah menggunakan teknologi AI dan apakah sudah ada proses verifikasi atau belum.

"Penerapan AI harus terukur, terencana dan dapat dikendalikan oleh redaksi. Ini harus sesuai kode etik jurnalistik. kemajuan teknologi tidak dapat diabaikan begitu saja. Proses jurnalistik judgement redaksi masih diperlukan," kata Yadi Hendriana.

Menurut Yadi, tiga proses di newsroom tersebut dapat menggunakan teknik AI, baik dari proses gathering, publishing dan produksi. Namun hal tersebut harus tetap menggunakan manusia menjadi kunci.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kominfo RI, Nezar Patria menyampaikan AI memiliki sebuah persoalan sendiri karena apa yang bisa dipublish dan apa yang tidak bisa harus difilter dari redaksi.

Keberadaan AI, kata Nezar membuat jurnalisme berada di persimpangan jalan.

"News gathering yang mencari AI, semua ada di internet dan gadget kita. Chat GPT kecerdasan semakin lama semakin membaik. Kemampuan dalam membuat sebuah narasi atau berita lebih baik. Alogaritma platform media sosial dapat mengambil audiens yang sangat targetif. Jurnalisme kita ada di persimpangan jalan dengan adanya kecerdasan buatan tersebut," kata Nezar.


 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close