Nusantaratv.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia, Dino Patti Djalal, mengungkap sosok Julio Saputra, pria yang menyewa rumahnya yang belakangan diduga dijadikan markas online scammer. Kala pertama bertemu, Julio mengaku sebagai seorang pengusaha.
"Dia bilang dia dari Lampung, dari luar kota terus dia ada bisnis keluarga. Dia bilang dia pengusaha," ujar Dino Patti Djalal, Kamis (31/8/2023).
Ia mengatakan rumahnya tersebut disewa dengan harga Rp 350 juta untuk satu tahun. Julio sendiri mulai menempati rumah tersebut pada Februari 2023.
Ketika pertama kali bertemu, Dino Patti Djalal tidak menaruh curiga. Dino menyebut sosok Julio layaknya anak muda pada umumnya yang berpenampilan rapi dan nampaknya baik-baik saja.
"Iya benar bertemu langsung. Normal kayak orang anak muda biasa, dia pinter milihnya yang kelihatan kredibel, orang yang rapi. Dia nggak kelihatan kayak preman," kata dia.
Kepada Dino, Julio mengaku menyewa rumah itu untuk tempat tinggalnya sendiri. Tapi belakangan rumah tersebut diduga menjadi markas markas online scammer. Hal tersebut terlihat dari temuan-temuan saat Julio kabur dari rumah tersebut.
Diketahui, di dalam rumah tersebut ditemukan puluhan kasur dam ventilasi udara tertutup peredam suara. Tak hanya itu, yang membuat heran Dino Patti, tak ada perabotan seperti kursi dan lemari di sana.
"(Sewa) untuk dia sendiri. Pokoknya yang jelas yang ada di rumah saya setelah dia masuk ngontrak itu, itu jelas orang jahat, nggak ada penjelasan lain, karena nggak wajar 30 orang tinggal dalam satu rumah, ada 30 kasur. Semuanya ditutup peredam suara, dan tidak ada satupun furniture, nggak ada kursi nggak ada lemari," jelasnya.
Polisi masih menyelidiki laporan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (Wamenlu) Dino Patti Djalal yang melaporkan rumahnya diduga dijadikan markas penipuan (scamming) online. Polisi mengatakan penyewa rumah tersebut melampirkan KTP palsu.
"Hanya saja dugaan untuk pemalsuan KTP ada. Karena saat KTP itu diserahkan ke kita, dugaan pemalsuan itu ada. Dugaannya itu sementara. Kalau pencurian nggak, kalau penipuan online juga nggak, belum ada buktinya. Yang mendekati pemalsuan KTP karena tidak teregistrasi," ujar Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero, Senin (27/8/2023).
Ia mengatakan, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan dugaan rumah tersebut dijadikan markas alias basecamp online scam. Pihak kepolisian, lanjut dia, masih menyelidiki kasus yang ada.
"Dari pihak Polsek atau dari kepolisian tidak bisa memastikan bahwa itu adalah penipuan online. Dari awal kami sampaikan tuh, kita nggak bisa membuktikan bahwa itu penipuan online. Sudah kosong tempatnya, hanya tersisa barang barang," tandasnya.