Penuh Doa dan Harapan, Gereja JAGI Rayakan Ulang Tahun ke-25

Nusantaratv.com - 24 Juni 2023

Gereja JAGI merayakan ulang tahun ke-25, di Hotel Peninsula, Jalan Letjen S. Parman, Jakarta  Barat, Sabtu, 24 Juni 2023.
Gereja JAGI merayakan ulang tahun ke-25, di Hotel Peninsula, Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Sabtu, 24 Juni 2023.

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (JAGI) merayakan ulang tahun yang ke-25. 

Perayaan denga tema "Muliakanlah Allah Dalam Hidupmu" ini digelar di Hotel Peninsula, Jalan Letjen S. Parman, Jakarta  Barat, Sabtu, 24 Juni 2023.

Acara perayaan yang penuh doa dan harapan ini diawali dengan doa pembukaan yang disampaikan Pendeta (Pdt) Estefanus Balaati, sedangkan doa penutup dan doa berkat oleh Pdt Tjahjadi Nugroho.

Dalam perayaan ini, sejumlah persembahan pujian dibawakan oleh Bramyand Manaloe "Lord's Prayer", Putri Situmorang "Layaklah Segala Bangsa (Sujud Kepada-Mu)", Trio Laban "Nang Humuntal Pe Akka Robean.

Lalu, Ivena Ailsa Cheiril "Tidak dengan Tangan yang Hampa", VG Narwastu Semarang "Dia di Atas Segalanya", Putri Situmorang "Satu-Satunya yang Kuandalkan" dan "Kunyanyi Haleluya".

Ketua Panitia Pdt Irjen Pol (P) Daniel Pasaribu.

Ketua Panitia Pdt Irjen Pol (P) Daniel Pasaribu mengatakan, gereja Jemaat Allah Global Indonesia (JAGI) merupakan salah satu gereja yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama (Kemenag).

"Hari ini kami merayakan ulang tahun gereja JAGI yang ke-25. Gereja ini didirikan oleh beberapa orang yang notabene tidak berlatar belakang teologi, karena tidak ada satupun saat itu yang bergelar S.Th dan tidak ada yang menjabat sebagai pendeta," ujar Daniel Pasaribu, Sabtu (24/6/2023).

Dia menuturkan, berawal dari diskusi, pendalaman Alkitab, hingga akhirnya menemukan beberapa hal yang perlu dijawab. "Pertama, kami menemukan tulisan di Alkitab bahwa satu-satu Allah yang benar adalah Allah Yahwe El Elohe, dan Yesus Kristus adalah utusan. Akhirnya, kami mencoba untuk mencerna ini dan menjadi suatu kepastian bagi kami memang betul yang satu-satunya disembah adalah Allah dan kita semua ini adalah ciptaannya," lanjutnya. 

"Setelah kami menerima pelajaran atau diskusi dan menemukan satu ayat bahwa ada yang disebut permulaan ciptaan Allah. Siapakah itu? Kami memperdalam dan diskusi, akhirnya mendapatkan jawaban bahwa permulaan ciptaan Allah itu adalah Yesus Kristus," tambah Daniel Pasaribu.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya membuat satu kesepakatan serta doktrin bahwa kekristenan itu harus percaya kepada Allah yang benar. Yakni, satu-satunya Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, dan percaya kepada Yesus Kristus adalah utusan-Nya. 

"Yang mana Yesus Kristus ini adalah ciptaan permulaan Allah yang berinkarnasi di dunia sebagai Yesus Kristus yang mengajarkan kita semua tentang bagaimana hidup sesungguhnya yang diinginkan oleh Allah," imbuhnya.

Daniel Pasaribu mengungkapkan, untuk bisa mendirikan satu gereja tidak mudah. Nyatanya setelah tahun 1998, pihaknya sepakat untuk mendirikan gereja, namun pada tahun 2000 baru bisa melegalkan membuat satu sinode setelah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden Republik Indonesia.

"Apa sih agenda kami? Agenda kami hanya untuk menyampaikan kepada dunia dan semua umat, bagaimana amanat Agung Yesus Kristus, jadikanlah manusia, atau jadikanlah para pengikut ini sebagai murid-murid Yesus. Makanya kita berwarta, kita bersiar menyampaikan kepada sesama manusia, bagaimana seharusnya kita hidup," urainya.

"Gereja JAGI ini adalah gereja yang jemaatnya kecil, tapi berjiwa besar. Kami pusatnya di Semarang, punya cabang di Jakarta, Solo, Sukorejo, Jogja. Dulu kami pernah ada di Klaten, Kediri, Manado, Batam dan Medan, tapi karena beberapa pendeta yang membuka gereja disana meninggal dunia, sehingga tidak ada yang mengelola, makanya ada beberapa cabang yang akhirnya membubarkan diri.

Daniel Pasaribu berharap sebagai umat Kristen, agar semua manusia memiliki pandangan yang sama bahwa Allah itu satu. Yakni Allah yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya.

"Allah yang kita sembah bersama, Allah-nya Abraham, Allah-nya Ishak, Allah-nya Yakub, Allah-nya Ismail, dan Allah-nya kita semua, dan jangan sampai karena agama terjadi konflik, karena agama kita terpecah-pecah. Mari kita melakukan yang terbaik untuk Bumi ini," terang Daniel Pasaribu.

Ketua BPP, Pdt Aryanto Nugroho

Sementara itu, Ketua BPP, Pdt Aryanto Nugroho mengucapkan syukur dengan perayaan ulang tahun JAGI yang ke-25. "Jadi hari ini kami bersyukur kepada Bapa yang di Surga, karena ini adalah 25 tahun gereja JAGI. Perjalanan yang cukup panjang, ada suka, duka, dan bermacam-macam tantangan pergumulan. Kedepannya, kami berharap bisa meningkatkan pelayanan kepada umat secara internal, sekaligus juga bisa memberi sumbangsih kepada bangsa dan negara untuk kerukunan dan untuk kemanusiaan. Itu yang kami harapkan," kata Aryanto Nugroho.

Menurutnya, gereja JAGI selama 25 tahun ini berkembang dari kelompok studi Alkitab yang sangat kecil, namun seiring waktu mendapatkan sambutan dari berbagai macam kelompok, hingga akhirnya bersyukur hari ini bisa sedemikian berkembang. Tuhan yang memberkati semua itu.

"Tahun 1998 ketika itu ada reformasi politik di Indonesia sekaligus berhembus angin kebebasan beragama dan itu sangat membantu kami yang merupakan kelompok gereja yang kecil ini untuk kemudian mendapatkan pengakuan dari pemerintah," jelasnya.

Dia menilai meski mungkin berbeda-beda dalam hal pengajaran dan tafsir, liturgi, dan syariat, tetapi sesungguhnya menjadi satu dalam kemanusiaan. "Karena Tuhan yang satu itu adalah Tuhan yang sama bagi semua. Maka mari kita belajar untuk tidak menciptakan konflik atas nama Tuhan, tetapi justru kita mencipatakan jembatan-jemabatan atas perbedaan itu, sehingga Tuhan yang satu itu, dipermuliakan di Indonesia, karena ada persaudaraan kemanusiaan disini. Mudah-mudahan Indonesia menjadi mercusuar perdamaian bagi dunia," tegas Aryanto Nugroho. 

Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama (Kemenag), Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd.

Sedangkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang diwakili Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama (Kemenag), Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd., menaruh doa dan harapan terhadap perayaan ulang tahun JAGI ke-25.

"Tentu saja menjadi doa dan harapan kami untuk ulang tahun Jemaat Allah Global Indonesia. Hari ulang tahun ke-25 ini sebagaimana tadi juga di sambutan Pak Menteri Agama, maka kami berharap Jemaat Allah Global Indonesia ini semakin bertumbuh, bukan hanya dari segi kuantitasnya, tetapi yang paling penting adalah dari segi kualitasnya," cetus Jeane Marie Tulung.

Dia mengungkapkan, di zaman sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat banyak gereja-gereja yang bertumbuh dan JAGI ini harus dijaga kualitasnya. "Supaya pengajarannya, kesaksiannya, pelayanannya di tengah-tengah jemaat, maupun bangsa dan negara bahkan dunia ini jangan lari dari Alkitab sebagai pedoman hidup kita sebagai orang yang percaya," tukasnya.

Dalam perayaan ini juga dilakukan peluncuran buku sejarah JAGI dan penyerahan cenderamata oleh Pdt Tjahjadi Nugroho. Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan Tari Golok Wushu.

Tak lupa dilakukan juga pemotongan tumpeng, dilanjutkan dengan pujian bersama "Jadikan Kami Satu", dan penutup serta doa berkat oleh Pdt. Tjahjadi Nugroho.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close