Nusantaratv.com - Polisi Federal Australia menangkap seorang pria berusia 63 tahun asal New South Wales (NSW) menyusul penembakan di dekat pemeriksaan keamanan di Bandara Canberra pada Minggu (14/8/2022) sore waktu setempat.
Dikutip dari 9News, Senin (15/8/2022), polisi menyebut dari sekitar lima tembakan ke arah jendela kaca, tidak ada tembakan yang mengenai penumpang, staf atau orang lain di sekitar bandara.
Polisi Federal Australia menduga pria itu tiba di bandara sekitar pukul 13:20 waktu setempat, kemudian duduk di kursi dekat meja check-in di bagian selatan di lantai pertama. Lima menit kemudian dia diduga berdiri dan mulai melakukan penembakan.
Polisi menangkap tersangka beberapa saat setelah kejadian. Tersangka didakwa atas penggunaan dan kepemilikan senjata api secara tidak sah. Pria itu menyerahkan senjata miliknya ke polisi. Situasi Bandara Canberra dilaporkan terkendali setelah aparat mengevakuasi terminal bandara sebagai tindakan pencegahan. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Detektif Polisi ACT Inspektur Dave Craft mengatakan tersangka memasuki bandara dengan tidak melalui pemeriksaan keamanan sebelum melepaskan tembakan. Sejauh ini belum diketahui motifnya.
"Saya hanya perlu meyakinkan masyarakat bahwa bandara aman, ACT Policing telah merespon, dan tidak ada ancaman berkelanjutan terhadap masyarakat atau penumpang yang datang dan berangkat," ujar Craft.
Seluruh penerbangan dihentikan setelah insiden itu tetapi bandara dibuka kembali pada pukul 17.00 waktu setempat. Menurut situs web Bandara Canberra, penerbangan mulai tiba dan berangkat lagi sebelum pukul 18.00 waktu setempat.
Terdapat lima pesawat yang masih berada di landasan di mana penumpang menunggu untuk turun ketika insiden penembakan itu terjadi. Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese mengatakan dia telah diberi pengarahan oleh Polisi Federal Australia terkait insiden mengerikan tersebut.
Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, tersangka akan dihadirkan di Magistrates Court ACT pada Senin (15/8/2022) pagi ini.