Nusantaratv.com - Seorang pendaki gunung wanita asal Spanyol berusia 50 tahun, akhirnya muncul dari sebuah gua bawah tanah pada Jumat (14/4/2023), setelah dia hidup selama 500 hari di tempat tersebut.
Pengasingan yang dia lakukan sebagai bagian dari percobaan tentang efek isolasi pada tubuh manusia. Demikian dilansir dari Channel News Asia (CNA), Sabtu (15/4/2023).
Mengenakan kacamata hitam, Beatriz Flamini tersenyum dan memeluk anggota keluarga yang berkumpul untuk menyambutnya saat dia keluar dari gua dekat Motril di Spanyol selatan.
"Saya belum berbicara dengan siapa pun selama satu setengah tahun, hanya diri saya sendiri," kata wanita pendaki gunung berpengalaman itu kepada wartawan.
Dia menyebut hal ini sebagai pengalaman luar biasa, serta tak terkalahkan. Flamini memulai tantangannya pada 21 November 2021, sebelum invasi Rusia ke Ukraina dan saat dunia masih dalam cengkeraman pandemi Covid-19.
Dia berada 70 meter di bawah tanah, kecuali selama sepekan ketika dia terpaksa meninggalkan gua karena router internet rusak yang memungkinkan dia untuk meminta bantuan dalam keadaan darurat.
Sementara masalah sedang diperbaiki, Flamini tetap diisolasi di tenda, dia dan anggota timnya mengatakan kepada surat kabar El Pais dan media Spanyol lainnya. "Saya tidak tahu apa yang terjadi di dunia, bagi saya ini masih 21 November 2021," ucapnya kepada wartawan setelah meninggalkan gua.
Flamini mengatakan dia menghabiskan waktunya dengan membaca dengan bantuan lampu buatan, berolahraga, dan merajut topi wol. Dia diawasi oleh tim teknis, yang meninggalkan makanan di titik pertukaran di dalam gua tanpa melakukan kontak dengannya.
Flamini memiliki dua kamera untuk mendokumentasikan pengalamannya, yang akan diubah menjadi film dokumenter oleh perusahaan produksi Spanyol, Dokumalia.
"Ada banyak tantangan seperti ini, tapi tidak dengan semua aturan yang ditetapkan," kata David Reyes dari Federasi Speleologi Andalusia, yang bertanggung jawab atas keamanannya.
"Sendirian dan dalam isolasi total, tanpa kontak dengan luar, tanpa cahaya (alami), tanpa referensi waktu," jelasnya kepada wartawan.
Sementara Menteri Pariwisata Spanyol Hector Gomez menyebutnya sebagai "ujian ketahanan ekstrim", yang dia harap akan memiliki "nilai yang besar" bagi ilmu pengetahuan.
Kembali, Flamini mengatakan salah satu momen terberat datang ketika gua itu diserbu oleh lalat, tetapi dia "tidak pernah" mempertimbangkan untuk mengabaikan tantangan itu.
"Ada saat-saat sulit, dan memang benar ada saat-saat yang sangat indah, dan keduanya memungkinkan untuk dilakukan. Aku berdamai dengan diriku sendiri," tukasnya.