Nusantaratv.com - Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan melakukan evakuasi seorang pendaki yang tewas setelah tersambar petir saat melakukan pendakian di Gunung Cikuray, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Survivor sudah dibawa ke Rumah Sakit RSUD dr Slamet," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Daris Hilman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Minggu. Seperti dikutip dari Antara.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, forum komunikasi pimpinan kecamatan, Taruna Siaga Bencana (Tagana), kepolisian, TNI, dan sukarelawan masyarakat setempat, telah berhasil mengevakuasi korban di Gunung Cikuray pada Sabtu (24/2) malam.
Korban bernama Akbar (22), seorang laki-laki warga Kampung Kaum, Malingping Utara, Kabupaten Lebak, Banten, meninggal dunia setelah tersambar petir di Gunung Cikuray.
Menurut Daris, seorang saksi, sebelum kejadian, korban bersama lima rekannya melakukan pendakian ke puncak Gunung Cikuray pada Sabtu (24/2) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat turun hujan, mereka berteduh di bawah pohon dan memasang terpal untuk melindungi diri.
Ilustrasi sambaran petir/ist
"Survivor dan lima rekannya sedang berteduh di bawah pohon dan hendak memasang fly sheet, ketika hendak akan memasang fly sheet, ada petir menyambar ke survivor dan dua rekan yang ada di dekatnya terpental," kata Daris.
Adanya informasi itu, kata Daris, petugas gabungan langsung bergerak untuk memberikan bantuan kepada korban yang tewas tersambar petir untuk dievakuasi turun dari gunung.
Sekitar pukul 21.00 WIB petugas berhasil mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit, sedangkan lima teman lainnya menginap di rumah warga setempat.
"Survivor berhasil dievakuasi melalui Pos Pemancar pada pukul 21.17 WIB," katanya.
Kepala Polsek (Kapolsek) Cilawu M Duhri mengatakan korban sudah berhasil diidentifikasi dan saat ini sudah dibawa ke rumah sakit dengan kondisinya luka bakar pada bagian perut dan dada.
Ia menyampaikan korban selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan dan pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
Adanya kejadian itu, Kapolsek mengimbau masyarakat khususnya pendaki untuk tidak berteduh di bawah pohon saat turun hujan deras karena berisiko tersambar petir.
"Kami mengimbau kepada para pendaki dan seluruh warga masyarakat apabila hujan turun agar jangan berteduh di bawah pohon, karena berisiko terkena sambaran petir," katanya.