Pemprov Babel Proyeksikan Bangka Barat Sebagai Pusat Industri

Nusantaratv.com - 22 November 2022

Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin saat melakukan ramah tamah di Rumah Dinas Bupati Bangka Barat di Mentok. (ANTARA/ Donatus Dasapurna)
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin saat melakukan ramah tamah di Rumah Dinas Bupati Bangka Barat di Mentok. (ANTARA/ Donatus Dasapurna)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memproyeksikan Kabupaten Bangka Barat sebagai pusat industri karena memiliki sejumlah proyek berskala nasional yang penting dan strategis.

"Bangka Barat memiliki proyek-proyek hebat berskala nasional yang strategis dan penting, antara lain pengolahan bijih timah modern dan Pelabuhan Tanjungular yang beberapa hari lalu sudah dikunjungi bapak Presiden Joko Widodo," kata Penjabat Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin di Mentok, Selasa.

Ia menjelaskan, pada saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Mentok, Kabupaten Bangka Barat, presiden meninjau langsung Unit Metalurgi Mentok milik PT Timah Tbk, dan sangat terkesan dengan pembangunan Ausmelt.

Menurut dia, pembangunan smelter baru ausmelt tersebut menumbuhkan kesadaran bahwa ini adalah bagian penting dalam revitalisasi dan modernisasi yang dilakukan PT Timah terhadap lima tungku peleburan yang digunakan sebelumnya.

"Ini salah satu bentuk efisiensi yang luar biasa," ujarnya.

Kedatangan presiden ke pabrik peleburan milik PT Timah juga mendorong pada keputusan penting selanjutnya untuk memperbaiki pola perdagangan timah.

"Rencana untuk melarang ekspor logam timah dalam bentuk batangan itu pasti akan dilakukan, namun masih menunggu waktu yang tepat karena saat ini masih dihitung ulang oleh bapak Presiden," katanya.

Menurut Ridwan, rencana tersebut tentunya akan memberikan dampak bagi perekonomian daerah dan masyarakat, namun diyakini setelah dilaksanakan kebijakan baru akan jauh lebih baik untuk kesejahteraan bersama.

Salah satu dampak positif dari kebijakan pemerintah dalam hilirisasi mineral timah tentunya akan membawa keuntungan karena akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru dari sektor industri.

"Dari kebijakan ini kita berharap tersedia lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat Bangka Belitung, karena balok timah bisa diolah lebih banyak produk, seperti dijadikan solder, tin chemical, tinplate dan lain-lain," katanya.

Potensi industri lain yang berada di Mentok, Kabupaten Bangka barat yaitu keberadaan Pelabuhan Tanjungular yang juga sempat dikunjungi Presiden.

Pelabuhan Tanjungular dibangun sejak 2020 oleh Kementerian Perhubungan menurut Ridwan memiliki peran penting dan strategis untuk mendukung rencana pembangunan kawasan industri di daerah itu.

Bagi Babel sebagai provinsi kepulauan, menurut Ridwan, pembangunan infrastruktur paling penting yaitu pelabuhan, sebagai urat nadi perekonomian masyarakat dan daerah. Hal ini berbeda dengan daerah lain yang sekarang baru digencarkan membangun jalan tol sebagai penyambung perekonomian mereka.

"Pelabuhan Tanjungular nantinya akan menjadi pelabuhan pendukung industrialisasi yang akan dilakukan di Bangka Barat," katanya.

Di kawasan pelabuhan tersebut sudah disiapkan lahan yang akan dijadikan kawasan industri milik PT Timah, dan ada beberapa lahan lain yang akan diupayakan siap untuk dijadikan kawasan industri.

"Bagi kita sebenarnya posisi geostrategis Bangka Belitung sangat penting, apalagi kalau melihat posisi Pelabuhan Tanjungular dan Tanjungkalian yang berada di Selat Bangka jalur pelayaran keluar masuk kapal ekspor impor. Posisi ini jelas memiliki posisi penting sebagai rantai pasok global yang harus kita manfaatkan," katanya.

Menurut dia, potensi itu harus dimanfaatkan dan nanti setelah Pelabuhan Tanjungular beroperasi akan dilihat kembali kelanjutan program industrialisasi.

"Untuk saat ini potensi logam tanah jarang atau mineral ikutan yang ada dalam timah yang selama ini belum diolah. Logam tanah jarang ini adanya di Babel, sehingga nanti jika kawasan industri tersebut tumbuh maka pengolahan logam tanah jarang juga berada di kawasan industri tersebut," katanya.

Selain potensi tersebut, kawasan industri juga bisa menampung sebagai lokasi penimbunan batu bara karena PLN hampir setiap tahun mendapatkan pasokan batu bara.

Selain batu bara, keberadaan kapal-kapal dan tongkang-tongkang pengangkut batu bara tersebut bisa dimanfaatkan.

"Saya sudah melakukan komunikasi dengan PT PLN untuk rencana pembangunan lokasi pencampuran batu bara dengan berbagai kalori. Kita punya lahan, kita punya pelabuhan dan silakan melakukannya di sana di kawasan industri Pelabuhan Tanjungular," katanya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close