Pemkot Padang Buka Posko Bantuan Untuk Korban Gempa Cianjur

Nusantaratv.com - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, melalui Dinas Sosial membuka posko bantuan peduli gempa Cianjur untuk korban bencana gempa tersebut.

Kepala Dinas Sosial Kota Padang Ances Kurniawan di Padang, Rabu, mengatakan posko peduli bantuan untuk korban gempa bumi Cianjur tersebut dibuka menindaklanjuti instruksi Kementerian Sosial. Dia berharap bantuan yang terkumpul dapat meringankan beban para korban gempa Cianjur.

"Saat ini kebutuhan paling mendesak adalah bahan pangan dan makanan," kata Ances.

Melalui posko peduli tersebut, Dinas Sosial Pemkot Padang menerima berbagai jenis bantuan, baik bantuan bahan pangan, non-pangan, maupun uang. Jenis bantuan diperlukan untuk korban gempa Cianjur, antara lain makanan bayi, obat-obatan, air bersih, tenaga medis, alat penerangan, tenda, terpal, dan selimut.

Ances menjelaskan posko peduli tersebut rencananya dibuka sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Bantuan yang terkumpul nantinya dikirim ke Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat atau Wali Kota Padang Hendri Septa untuk disalurkan kepada korban gempa di Cianjur.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kota Padang Devi Susanti Razif menambahkan posko tersebut buka setiap hari mulai pagi hingga jam 8 malam dengan personel dari Tagana Kota Padang.

"Sejauh ini, sejumlah bantuan telah terkumpul. Petugas terus melakukan pendataan. Sejumlah bantuan yang telah terkumpul, di antaranya bahan makanan, pembalut wanita, perlengkapan bayi, popok untuk manula, dan uang," kata Devi.

Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin pukul 13.21 WIB. Gempa itu terjadi pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa. Sejauh ini, tercatat sebanyak 2.345 unit rumah hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 hingga 100 persen.(Ant)