Nusantaratv.com - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, memberikan bantuan yang bersumber dari dana insentif daerah kepada warga setempat untuk mengembangkan pertanian perkotaan yang produksinya bermanfaat bagi pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan produk pertanian serta perikanan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang Agung Widhiantoro dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis, menyebut bantuan tersebut, antara lain berupa benih sayuran, bibit ikan, dan sarana prasarana pertanian.
Bantuan diberikan kepada tiga kelompok wanita tani (KWT) di tiga kelurahan yaitu KWT Kartini (Kelurahan Wates), Kampung Organik Sari Makmur (Kedungsari), dan Kelompok Afinitas Saraswati Tani (Rejowinangun Utara).
Selain itu, kepada 10 kelompok tani di tujuh kelurahan, yakni Kelompok Tani Makmur Selatan (Kelurahan Jurangombo Selatan), Dudan Sari (Tidar Utara), Marsudikismo (Cacaban), Gelangan (Gelangan), Ngudi Makmur 1, 3, 4 (Kramat Selatan), Arum Sari 1, 2 (Kedungsari), Sumber Makmur (Potrobangsan).
Bantuan juga berupa sumur irigasi air dangkal untuk Kelompok Tani Manunggal Karso (Kampung Kiringan, Kelurahan Tidar Utara) dan bantuan bibit ikan lele serta pakan kepada 11 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan 16 non-pokdakan di 12 kelurahan, antara lain Legok Sari Wates, Kedung Iwak Kelurahan Kedungasari, Mina Arum Sari Kelurahan Kedungsari, Patil Landep Kelurahan Tidar Utara, dan Rukun Agawe Santosa Kelurahan Potrobangsan.
Penyerahan secara simbolis bantuan tersebut dilakukan Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dipusatkan di Kelompok Afinitas Saraswati Tani RT04/RW08 Kampung Jaranan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Rabu (30/11).
Wali Kota Nur Aziz mengharapkan, pembangunan sektor pertanian dan pangan berkontribusi penting dalam mendorong peningkatan perekonomian masyarakat serta kemandirian pangan di daerah setempat.
Kota Magelang dengan total luas sekitar 18,54 kilometer persegi dengan lahan sawah sekitar 142,83 hektare dan tegal sekitar 18,51 hektare, katanya, terus mengalami penyusutan lahan pertanian dan tegalan karena tren alih fungsi 4-5 hektare per tahun.
Oleh karena itu, ujarnya, pemanfaatan lahan pekarangan dan permukiman yang masih sekitar 1,234 hektare (Data BPS 2019) melalui program Magelang Cantik (Magelang Cinta Organik) melalui pengembangan pertanian perkotaan secara terpadu menjadi penting.
"Saya juga berharap, dari kegiatan Magelang Cantik juga dapat mendukung program Magelang Keren guna mendorong tumbuhnya wirausaha baru dan kegiatan operasional Plaza Tani secara offline (luring) maupun online (daring)," katanya.
Pemkot Magelang akan terus mendorong semua komponen masyarakat bersemangat memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan pertanian perkotaan, baik pertanian, peternakan, maupun perikanan.
"Semoga upaya kita ini dapat membuat Kota Magelang menjadi lebih hijau, lebih sejuk dan tentunya ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat lebih baik, khususnya dalam menghadapi isu strategis ketahanan energi dan ketahanan pangan di masa depan," katanya.(Ant)