Pemkot Jakbar Gelar Pasar Murah Untuk Antisipasi Lonjakan Harga

Nusantaratv.com - 09 Desember 2022

Pedagang sayur di pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/11/2022). ANTARA / Walda
Pedagang sayur di pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/11/2022). ANTARA / Walda

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar)  menggelar pasar murah guna mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pangan menjelang libur akhir tahun.

"Bisa jadi akhir Desember ini. Kerja sama dengan food station segera kita bahas," kata Asisten Ekonomi Pembangunan Jakarta Barat, Imron saat dihubungi di Jakarta Barat, Jumat.

Imron mengatakan nantinya gerai pasar murah itu digelar di setiap kecamatan dan kelurahan secara bergiliran.

"Mereka yang bisa beli juga terbatas karena harus memiliki kupon yang sudah disediakan," jelas dia.

Imron mengatakan kegiatan pasar murah itu dilakukan berdasarkan operasi pasar yang sudah dilakukan di Jakarta Barat.

Dalam operasi pasar yang dilakukan setiap minggu itu, pihaknya memantau kualitas harga pangan dan harga di pasaran.

Dari pemantauan yang ada, harga bahan pangan yang mencolok naik yakni telur ayam negeri dengan harga pada kisaran Rp 33.000 per kilogram.

Dengan adanya giat bazar pangan murah, dia berharap harga warga tidak kesulitan lagi mendapatkan bahan pangan murah.

Sebelumnya, Harga sayuran dan beberapa bahan pokok lainnya di dua pasar di Jakarta Barat mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Selain sayuran, beberapa bahan pangan lainnya yang naik di antaranya telur ayam negeri, minyak curah, dan kedelai.

"Telur ayam negeri sama minyak curah yang paling banyak dikeluhkan naik," kata salah satu pedagang sembako di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Selasa.

Syawal mengatakan harga minyak curah yang awalnya Rp16.000 kini naik menjadi Rp18.000 per kilogram (kg). Selain itu, harga telur ayam negeri juga naik dari yang semula Rp28.000 menjadi Rp33.000 per kg.

Harga kacang kedelai juga naik dari semula di angka Rp14.000 menjadi Rp16.000 per kg.

Syawal mengatakan, kenaikan sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Dia pun tidak bisa menjelaskan penyebab dari kenaikan harga tersebut.

"Dari penyuplai sudah naik, jadi kita ikut saja," kata dia.

Sri selaku pedagang sayuran di Pasar Palmerah juga mengakui harga beberapa barang dagangannya naik. Salah satu yang paling terasa adalah tomat.

"Yang paling terasa kenaikannya tomat merah, tomat hijau sama cabai," kata Sri.

Sri mengatakan, harga tomat merah yang sebelumnya Rp13.000 kini naik menjadi Rp 22.000 per kg. Tomat hijau yang sebelumnya di angka Rp12.000 kini naik menjadi Rp 18.000 per kg.

Terong juga naik menjadi Rp15.000 per kg, jeruk nipis Rp22.000 dan jeruk peres Rp15.000 per kg.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])