Nusantaratv.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, membuat skenario evakuasi atau pemindahan sebanyak 451 tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di titik rawan bencana.
“Kita antisipasi khusus kondisi tps. Ada 400 lebih tps yang berada pada titik rawan, kita siapkan skenario untuk pemindahan atau evakuasi apabila terjadi hal-hal di luar harapan,” ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Sabtu.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor telah berkonsolidasi dengan berbagai instansi untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 di 2.913 tps se-Kota Bogor pada 14 Februari.
Pemerintah Kota Bogor memastikan layanan dasar listrik, air, dan kesehatan petugas sudah siap. Menurut dia, secara keseluruhan persiapan sudah sesuai jadwal atau on the track. Penyediaan logistik pemilu sudah 70 persen dilaksanakan.
“Tinggal di saat-saat seperti ini kita fokuskan untuk konsolidasi data pemilih. Terutama pemilih pemula,” ujar Bima Arya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bogor Muhammad Habibi Zaenal Arifin mengaku telah mengimbau dan menginstruksikan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di wilayah rawan bencana untuk memindahkan tps ke lokasi yang aman jika terjadi cuaca buruk.
“Kami sudah instruksikan ke teman-teman kpps untuk memindahkan apabila memang ada terjadi TPS yang dikategorikan rawan banjir, longsor, dan sebagainya. Kami pastikan itu semua sudah terantisipasi,” kata Habibi.
KPU Kota Bogor menetapkan dpt pada Pemilu 2024 sebanyak 800.181 orang. Jumlah tersebut meningkat sekitar 84.000 orang dibandingkan Pemilu 2019 dengan jumlah dpt 716.473 orang.
Sebanyak 800.181 pemilih tersebut terdiri atas 399.085 laki-laki dan 401.096 perempuan. Adapun mereka semua nantinya ketika ingin mencoblos tersebar di 2.913 tempat pemungutan suara (TPS).