Nusantaratv.com - Pemerintah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, menyatakan ada sebanyak 30 desa di daerah itu yang akan menjadi sasaran prioritas pendataan layanan listrik PLN, sebagai bagian dari upaya peningkatan rasio elektrifikasi dan pemerataan akses listrik.
Wakil Bupati Selayar Saiful Arif dalam keterangan resminya di Makassar, Kamis, mengatakan sasaran pendataan layanan listrik kepada 30 desa tersebut terkait dengan pengembangan aplikasi mobile berbasis android Kasabela (Keluarga dan Desa Belum Menyala) hasil kerja sama Kementerian ESDM-USAid, yang terintegrasi dengan basis data monitoring dan evaluasi Listrik Pedesaan (Melisa) di Ditjen Ketenagalistrikan.
Untuk itu, ujar dia, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menurunkan Tim Terpadu untuk melakukan pendataan beranggotakan 12 orang dipimpin Kusuma telah berangkat kemarin malam menuju Selayar papar Wabup yang menyempatkan diri ke Kantor Perwakilan Bus Aneka untuk mendiskusikan hal-hal yang akan melancarkan tugas tim selama di Selayar hingga 14 Desember mendatang.
Disebutkan bahwa pendataan ini sesungguhnya berasal dari harapan Bappenas untuk melakukan peningkatan perekonomian dengan didukung penuh ketersediaan pasokan listrik yang cukup dari pihak PLN, sebab banyak wilayah yang sesungguhnya berpotensi berkembang ekonominya namun terkendala oleh pasokan listrik, termasuk di Selayar.
Saiful Arif memaparkan, salah satu program prioritas pembangunan di Selayar antara lain pariwisata dan kawasan industri perikanan, yang keduanya tak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan listrik yang cukup.
"Kami berharap, agar pihak PLN segera menginfokan kepada kami, rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, agar tugas dan kewajiban sesuai kewenangan kami, dapat kami laksanakan sejak dini, misalnya persiapan dan kesiapan lahan," ujarnya.
Berhubung hanya 30 desa yang akan dijangkau, lanjutnya, maka perlu didata sesuai skala prioritas dengan pertimbangan keterisoliran, belum terjangkau listrik PLN, potensi pengembangan ekonomi, atau pariwisata, maupun pertanian dan atau perikanan, serta industri rumah tangga.
"Juga pertimbangan aspek pendidikan, kesehatan dan potensi pengembangan ekonomi setempat," jelas Saiful Arif.(Ant)