Nusantaratv.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar pelatihan berbasis kompetensi secara gratis kepada masyarakat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan warga sesuai dengan kebutuhan dunia usaha saat ini," kata Bupati Kabupaten Lombok Tengah H Lalu Fathul Bahri saat membuka acara tersebut di kantor BLK Praya, Senin.
Pemerintah daerah tidak hanya melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan membelikan kendaraan dinas bagi para kepala dusun (Kadus). Namun, pemerintah daerah juga terus melaksanakan berbagai program untuk peningkatan sumber daya manusia, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Lombok Tengah.
"Ini semua untuk meningkatkan pergerakan ekonomi masyarakat," katanya.
Pembangunan di Lombok Tengah saat ini terus meningkat dengan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, termasuk pembangunan sirkuit. Dari ajang balap MotoGP dan ajang lainnya di KEK itu, bisa memberikan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Lombok Tengah mencapai Rp12 miliar per tahun.
"Belum dari pajak hotel dan restoran. Itu dampak dari pembangunan yang dilakukan pemerintah," katanya.
Ia berharap kepada para peserta bisa memanfaatkan peluang kerja dampak dari pengembangan KEK Mandalika sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Apa yang dilakukan pemerintah ini untuk mewujudkan Indonesia emas di 2045 bagi generasi penerus kita," katanya.
Sementara itu, Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Praya Dedet mengatakan dalam pelatihan berbasis kompetensi lebih memberikan banyak praktik daripada teori, sehingga para peserta menjadi terampil dan menguasai bidang yang dipilihnya.
"Tujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dan bisa membuka peluang usaha secara mandiri," katanya.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan ini di ikuti oleh 208 orang peserta untuk 13 jenis bidang yang dibuka di awal 2024. Adapun 13 bidang pelatihan yang dilaksanakan ini seperti pelatihan menjahit, otomatis, las, boga, rias, komputer, satpam, perhotelan, restoran, pertamanan dan beberapa kegiatan lainnya.
"Ada 13 bidang yang diikuti 208 peserta," katanya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi para peserta dan mereka bisa diterima di perusahaan serta bisa membuka peluang usaha secara mandiri.
"Rata-rata 40 persen lulusan BLK ini bisa membuka usaha secara mandiri dan sisanya di tempat perusahaan lain," katanya.(Ant)