Pemkab Kobar Kalteng Tingkatkan Promosi Wisata kuliner Coto Menggala

Nusantaratv.com - 21 November 2022

Salah satu hindangan Coto Menggala yang berlokasi di Kelurahan Mendawai, Senin (21/11). (ANTARA/M Husein Asyari)
Salah satu hindangan Coto Menggala yang berlokasi di Kelurahan Mendawai, Senin (21/11). (ANTARA/M Husein Asyari)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Dinas Pariwisata Kotawaringin Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggencarkan promosi wisata kuliner kas daerah setempat, salah satunya makanan coto menggala.

"Di tahun 2020, coto menggala pernah dinobatkan sebagai makanan tradisional terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2020. Kita terus promosikan kuliner ini agar semakin dikenal masyarakat Indonesia," kata Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kobar Bambang Sigit Purnomo di Pangkalan Bun, Kalteng, Senin.

Promosi itu dilakukan melalui berbagai cara seperti promosi secara langsung kepada wisatawan, media sosial atau pun bekerjasama dengan para pelaku usaha pariwisata baik hotel atau agen perjalanan wisata. "Bahkan, secara khusus, upaya mengenalkan makanan khas Kobar ini juga menyasar wisatawan asing," kata Sigit.

Caranya, ujar dia, adalah dengan menjadikan kuliner tersebut disajikan di kelotok wisata yang digunakan wisatawan saat berkunjung ke Taman Nasional Tanjung Puting atau pun saat susur sungai di Sungai Arut.

Coto menggala ini, lanjutnya, berbeda dengan soto-soto di daerah lain karena makanan ini berbahan dasar singkong atau menggala. Makanan ini memiliki kuah yang kental atau pekat, sehingga terasa padat di mulut saat disantap, dengan kentalnya coto menggala tersebut berasal dari sari pati singkong, yang biasa jadi bahan baku pembuatan tepung tapioka.

Juhranati, salah satu penjual coto menggala yang berlokasi di Kelurahan Mendawai mengatakan, kuah coto menggala tidak berasal dari kaldu ayam atau daging, tetapi berasal dari sari pati singkong sehingga memilik kuah yang kental.

"Dahulu biasanya coto menggala itu di padukan dengan daging atau kulit rusa, tapi karena saat ini susah di dapat, maka di ganti dengan ceker atau sayap ayam, dan juga udang," ujar Juhranati.

Coto menggala, ujar dia, biasanya menjadi menu yang selalu disajikan pada bulan puasa atau bulan Ramadhan untuk berbuka puasa. Hal tersebut dikarenakan cara pembuatan coto menggala lebih mudah dan bahan bakunya gampang di dapat.

"Biasanya menu saat berbuka, sehingga cepat kenyang namun tidak bikin terlalu kenyang, sehingga setelah sholat tarawih baru menyantap makanan berat dari nasi," katanya.

Ia mengemukakan bahwa beberapa bahan untuk mengolah coto menggala yakni singkong yang tidak terlalu tua, garam, jahe, cengkeh, dan sedikit penyedap rasa.

"Singkong yang digunakan harus yang muda, agar tidak keras saat direbus dan dimakan, dan juga untuk menghasilkan hasil yang pas," ujar Juhranati yang sudah berjualan sejak tahun 2011 di depan Kelurahan Mendawai.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close