Pemkab Aceh Utara Upayakan Asuransi Bagi Padi Alami Puso Akibat Banjir

Nusantaratv.com - 19 Oktober 2022

Sawah terendam banjir di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (6/10/2022). ANTARA/Dedy Syahputra
Sawah terendam banjir di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (6/10/2022). ANTARA/Dedy Syahputra

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara mengupayakan asuransi tanaman padi yang mengalami puso atau gagal panen akibat banjir yang melanda daerah itu awal Oktober 2022.

“Kami sudah menyampaikan permohonan ke pemerintah pusat fasilitasi asuransi usaha tani terhadap padi petani yang mengalami puso akibat terdampak banjir,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Lhokseumawe, Rabu.

Selain asuransi, kata Erwandi, pihaknya juga meminta bantuan kepada pemerintah pusat untuk penyediaan benih kepada para petani yang sawahnya gagal panen akibat banjir.

Erwandi mengatakan total sawah yang terendam banjir mencapai 5.999,2 hektare. Dari jumlah tersebut, seluas 2.834 hektare tanaman padi mengalami puso atau gagal panen.

Dari 2.834 hektare tersebut, seluas 2.085 hektare diantaranya dengan tanaman padi siap panen. Selebihnya, seluas 749 hektare lainnya merupakan areal persemaian padi.

“Rata-rata tanaman padi yang mengalami puso berusia 10 hingga 110 hari. Kerugian petani padi akibat banjir diperkirakan mencapai Rp28,5 miliar yang tersebar di 12 kecamatan,” kata Erwandi.

Selain padi, beberapa komoditas lainnya yang gagal panen akibat banjir yakni tanaman cabai merah seluas 7,5 hektare dengan kerugian mencapai Rp108 juta dan kedelai seluas 20,5 hektare dengan kerugian Rp102,5 juta.

Berikutnya, jagung seluas empat hektare dengan kerugian Rp20 juta, kacang panjang seluas 3,5 hektare dengan kerugian Rp17,5 juta, mentimun seluas 1,7 hektare dengan kerugian Rp8,5 juta serta terong seluas 0,5 hektare dengan kerugian Rp2,5 juta.

“Jadi total kerugian sektor pertanian akibat banjir di Kabupaten Aceh Utara awal Oktober lalu mencapai Rp29,1 miliar, baik padi maupun hortikultura lainnya,” kata Erwandi.

Erwandi mengatakan pihaknya melalui penyuluh pertanian terus menyosialisasikan kepada petani agar memperhitungkan waktu memulai musim taman agar terhindar musim penghujan yang berpotensi banjir.

“Perhitungan musim tanam ini penting agar petani tidak mengalami kerugian jika terjadi banjir. Oleh karena itu, kami terus mengingatkan petani menghindari tanaman memasuki panen saat musim penghujan seperti sekarang ini,” kata Erwandi.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close