Pemerintah Bakal Implementasikan B35 Pada Januari 2023 Mendatang

Nusantaratv.com - 09 Desember 2022

Ilustrasi bio diesel
Ilustrasi bio diesel

Penulis: Arfa Gandhi

Nusantaratv.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar pelaksanaan mandatori program campuran biodiesel 35% dengan bahan Bakar Minyak (BBM) Solar 65% atau B35 bisa diimplementasikan pada tahun 2023 mendatang.

Arahan tersebut langsung disambut oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan memastikan kesiapan implementasi campuran B35 yang sebelumnya telah dilakukan uji coba pada B40.

Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan implementasi B35 di Indonesia diharapkan akan berjalan mulai Januari 2023 mendatang.

"Diharapkan program B35 dapat diimplementasikan mulai Januari 2023," kata Dadan dikutip CNBC, Kamis (8/12/2022).

Dengan begitu, Dadan memastikan pemerintah siap dalam implementasi B35. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji coba yang tidak aterdapat kendala signifikan.

"10 dari 12 kendaran yang digunakan pada uji jalan tersebut, telah selesai melaksanakan uji jalan dengan hasil tidak terdapat kendala yang signifikan yang selanjutnya akan ditetapkan Spesifikasi Biodiesel untuk B35," ungkapnya.

Besaran alokasi B35 tahun depan akan mencapai 13 juta Kilo Liter (kL). Dadan menyebutkan, hal tersebut berdasarkan perhitungan dan pertimbangan pertumbuhan konsumsi BBM Solar dalam negeri.

"Berdasarkan perhitungan dengan mempertimbangkan pertumbuhan konsumsi BBM, alokasi Biodiesel untuk program B35 tahun 2023 diperkirakan di kisaran 13 juta kL," ujarnya.

Tak lupa Dadan juga menjelaskan, rencana implementasi B35 adalah sebagai bentuk antisipasi pemerintah atas meningkatnya harga minyak dunia dan untuk mengurangi impor solar.

Hal tersebut turut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto usai sidang kabinet paripurna pada tanggal 6 Desember 2022.

"Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Menko Bidang Perekonomian setelah sidang kabinet paripurna pada tanggal 6 Desember 2022, kebijakan B35 diambil sebagai antisipasi atas meningkatnya harga minyak dunia dan untuk mengurangi impor solar," jelasnya.

Adapun, Airlangga menyebut, penerapan B35 ini diharapkan juga bisa menekan impor BBM RI. Airlangga meyakini, dengan jalannya B35 tersebut, bisa juga mengurangi ketergantungan Indonesia dari impor BBM.

"Arahan Presiden (Jokowi) tahun depan dibuatkan mekanisme implementasi B35 yang direncanakan baik. Karena saat sekarang ini, harga biodiesel lebih rendah dari biosolar, maka biodiesel tak disubsidi dengan harga seperti ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya terkait Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Selasa (6/11/2022).

Untuk diketahui, implementasi kebijakan tersebut membutuhkan sebuah proses yang panjang dan seolah bertolak belakang dari isi deklarasi tersebut, Indonesia termasuk salah satu negara dengan subsidi energi fosil, utamanya BBM dan listrik paling "bengkak".

Sementara harga BBM Solar Subsidi tetap masih bertahan atau Rp 6.800 per liter. Dengan tingginya harga solar dunia dan tidak naiknya harga Solar Subsidi di dalam negeri, itu artinya pemerintah akan menanggung biaya dari selisih harga impor tersebut.

Bahkan, pada tahun 2022 ini subsidi dan kompensasi energi, baik BBM dan listrik, diperkirakan bisa mencapai Rp 502,4 triliun.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close