Pembunuh Shinzo Abe Niat Serang Gereja Unifikasi sejak 20 Tahun Lalu

Nusantaratv.com - 15 Juli 2022

Tetsuya Yamagami. (Net)
Tetsuya Yamagami. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Pembunuh mantan perdana menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, mengaku dirinya telah berencana menyerang Gereja Unifikasi selama sekitar 20 tahun. Hal ini terungkap dalam penyelidikan usai Yamagami membunuh Abe pekan lalu, lantaran menganggap sang mantan PM memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Menurut sumber penyelidik, dalam proses investigasi Yamagami mengaku "ingin merusak organisasi keagamaan" yang dia benci.

Yamagami dikabarkan mulai memendam dendam atas Gereja Unifikasi pada 2002, karena ibunya memberikan donasi begitu besar hingga keluarganya bangkrut.

Sejak saat itu, Yamagami sudah beberapa kali mencoba menyerang pejabat senior Gereja Unifikasi. Yamagami mengaku sempat mengunjungi sebuah fasilitas Gereja Unifikasi dengan membawa pisau saat keluarganya bangkrut, mengutip The Japan Times. 

Tiga tahun lalu, Yamagami pun sempat berencana menyerang pemimpin gereja yang berasal dari Korea Selatan itu dengan bom. Kala itu, pemimpin pusat Gereja Unifikasi itu tengah mengunjungi Jepang pada Oktober 2019.

Dia sebenarnya sudah datang ke acara tempat pemimpin gereja itu berbicara di Tokoname. Ketika itu, sekitar 40 ribu orang berkumpul di lokasi acara.

"Saya datang ke aula di Prefektur, Aichi, dengan bom, berharap bisa menyerang (pemimpinnya)," kata Yamagami kepada penyelidik.

Gagal menyerang pemimpin Gereja Unifikasi, Yamagami mulai mencari jalan lain. Dirinya kemudian mulai menyadari bahwa Gereja Unifikasi memiliki hubungan dengan mantan Perdana Menteri Nobusuke Kishi, yang merupakan kakek Abe.

Yamagami lalu termotivasi untuk membunuh Abe usai menonton pesan video yang diberikan sang mantan PM ke afiliasi Gereja Unifikasi.

Saat ditanya mengenai alasannya mengganti target dan membunuh Abe, Yamagami menjawab, "Akibat pandemi Covid-19, para pemimpin Gereja Unifikasi tidak datang ke Jepang, dan saya tidak bisa pergi ke Korea Selatan."

Yamagami mengaku ke polisi bahwa dirinya mulai membuat senjata pada musim semi tahun lalu, setelah mencari cara pembuatan pistol, peluru, dan bubuk senjata di dunia maya. Dia juga mengaku sempat mempertimbangkan membuat bom.

Usai berbagai persiapan, setidaknya satu senjata siap digunakan pada musim semi tahun ini. Yamagami akhirnya melancarkan aksinya pada pekan lalu, menewaskan salah satu politikus terpenting di Jepang.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close