Nusantaratv.com - Polisi mengungkapkan asal-usul pelat dinas TNI yang digunakan pengemudi Fortuner arogan, PWGA, yang viral saat terlibat cekcok dengan pengendara lain di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, pelat TNI itu awalnya merupakan milik keluarga PWGA.
"Dan pelat tersebut adalah milik kerabatnya, atau pun keluarganya," ujar Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Tak dijelaskan oleh Wira siapa keluarga PWGA yang dimaksud. Namun karena keluarga PWGA sudah bukan lagi anggota TNI atau telah pensiun, pelat itu kemudian beralih ke prajurit TNI lainnya yang masih aktif.
"Yang mana pelat nomor tersebut telah diputihkan atau telah digunakan oleh Bapak Adang Supriyadi mulai tahun 2020," kata Wira.
"Jadi pelat nomor yang digunakan pelaku ini sudah tidak teregister (milik keluarga PWGA)," imbuhnya.
Setelah diputihkan, pelat dinas itu milik Marsekal Muda Purnawirawan TNI Asep Adang Supriyadi. Pelat terdaftar dengan kendaraan yang berbeda, bukan mobil Fortuner warna hitam. Hal ini dipastikan oleh Detasemen Markas (Denma) Mabes TNI, selaku pihak yang mengeluarkan pelat dinas TNI.
"Adapun yang terdaftar atau teregister menggunakan pelat nomor tersebut adalah jenis kendaraan Mitsubishi Pajero Sport warna hitam. Sedangkan mobil yang digunakan pelaku ada jenis Fortuner warna hitam," papar Wira.
Mobil Pajero Sport sendiri merupakan kendaraan Asep Adang. Meski begitu, Asep Adang mengaku tak mengenal PWGA. Atas itu ia membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya, hingga akhirnya ditindaklanjuti dengan penangkapan PWGA.
PWGA sendiri mengaku menggunakan pelat dinas TNI yang bukan haknya untuk menghindari ganjil genap yang diberlakukan saat arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. PWGA kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan kepolisian.
"Hal tersebut dimaksudkan dalam rangka untuk menghindari ganjil genap yang diberlakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," tandas Wira.