Nusantaratv.com - Juru Bicara Presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh meminta masyarakat internasional untuk campur tangan dalam peristiwa di situs suci Temple Mount di Yerusalem Timur sebelum Israel lepas kendali.
"Tindakan polisi Israel, yang menyerbu Masjid Al-Aqsa dan ruang salat dalam Al Qibli sama dengan kobarkan perang terhadap Palestina," kata Abu Rudeineh, menurut WAFA, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Sabtu (16/4/2022).
"Intervensi segera dari komunitas internasional diperlukan untuk menghentikan agresi terhadap Masjid Al-Aqsa ini dan mencegah situasi menjadi tidak terkendali," tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuntut Israel menarik polisi dan pasukan khusus dari Masjid Yerusalem.
Sementara itu, Imam Al-Aqsa Ekrima Sabri juga mengatakan kepada Al Jazeera jika kekerasan itu diprovokasi oleh pemukim Yahudi, yang didukung oleh militer dan polisi Israel.
Menurut WAFA, 153 orang Arab yang terluka selama bentrokan yang terjadi pada saat salat Subuh pada Jumat (15/4/2022). Ratusan orang membutuhkan bantuan medis, dengan 30 lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka peluru karet.
Selain itu, sekitar 400 orang Palestina ditahan karena bentrok dengan militer dan polisi Israel. Dan, sedikitnya delapan warga Israel terluka.