Nusantaratv.com - Pejabat senior Amerika Serikat (AS) menyarankan Ukraina untuk menunda aksi serangan besar-besaran terhadap pasukan Rusia.
Penundaan itu dilakukan sampai tersedianya pasokan persenjataan terbaru dari AS dan telah melakukan pelatihan menggunakan senjata tersebut.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (21/1/2023), pejabat AS yang tidak ingin identitasnya terungkap itu mengatakan AS berpegang teguh pada keputusannya untuk tidak memberikan tank Abrams ke Ukraina. Terlebih saat ini terdapat kontroversi dengan Jerman mengenai tank tersebut.
Pembicaraan AS dengan Ukraina mengenai serangan balasan telah dilakukan dalam konteks memastikan Ukraina telah berlatih menggunakan persenjataan terbaru yang disediakan oleh Negara Paman Sam itu.
Pejabat AS yakin serangan bakal lebih berhasil jika Ukraina memanfaatkan pelatihan dan penambahan persenjataan baru yang signifikan. Pada Kamis (19/1/2023), AS mengumumkan akan mengirim ratusan kendaraan lapis baja ke Ukraina untuk digunakan dalam pertempuran.
Delegasi petinggi AS yang termasuk Wakil Menteri Luar Negeri, Wendy Sherman dan wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jon Finer berada di Kiev dalam beberapa hari terakhir ini untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Ukraina.
Pesan dari AS yakni Ukraina telah menghabiskan banyak sumber daya untuk mempertahankan kota Bakhmut. Namun terdapat potensi besar jika Rusia yang pada akhirnya akan mendorong Ukraina keluar dari kota itu.
"Jika itu terjadi, itu tidak akan menghasilkan perubahan strategis di medan perang," kata pejabat itu.
Salah satu pertimbangan AS untuk Ukraina, kata pejabat itu, bagaimana Ukraina terus mempertahankan Kota Bakhmut pada saat mereka sedang mempersiapkan serangan untuk mencoba mengusir Rusia dari daerah yang mereka kuasai di Ukraina selatan.
Di sisi lain, para pejabat AS juga menyarankan Ukraina untuk menyesuaikan bagaimana Kiev melakukan perang dengan tembakan artileri. Hal tersebut perlu dipikirkan untuk memperkecil kemungkinan Moskow akan mendapatkan keuntungan melalui gesekan.
"Ini alasan AS memasok persenjataan termasuk kendaraan lapis baja untuk membantu Ukraina yakni untuk mengubah cara berperang," tukasnya.