Nusantaratv.com - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyempatkan diri untuk blusukan di dua pasar yang ada di Kota Bekasi. Pasar yang disambangi capres berambut putih ini yaitu Pasar Baru Jatiasih dan Pasar Kranggan, pada Sabtu (16/12/2023).
Tujuan dari blusukan ke pasar yang dilakukan oleh Ganjar tersebut untuk mengetahui situasi harga bahan pokok hingga keluh kesah para pedagang.
Memulai blusukan dari Pasar Jatiasih, Ganjar mengecek harga kebutuhan pokok apakah sedang mengalami kenaikan atau stabil. Hasilnya, harga cabai sudah mulai turun tapi harga bawang mengalami kenaikan.
Usai dari Pasar Jatiasih, Ganjar melanjutkan perjalanan ke Pasar Kranggan. Di sana, Ganjar dikeluhkan para pedagang pasar karena penjualan mereka yang menurun imbas dari online shop.
“Bapak minta tolong, para pedagang pasar tradisional enggak bisa bersaing dengan online,” seru para pedagang Pasar Kranggan di hadapan Ganjar.
Mendapatkan jawaban tersebut, Ganjar menyebutkan perlunya sebuah aturan agar para pedagang pasar tidak lagi mengeluhkan karena penjualan online lebih tinggi.
Akan tetapi, dalam perkembangan zaman diperlukan juga edukasi kepada para pedagang pasar untuk bisa menjual dagangannya secara online.
“Saya kira mesti diatur ya apa pun namanya, pedagangnya perlu dilindungi. Namun demikian mereka harus perlu kita edukasi, agar mereka juga bisa menggunakan cara-cara berdagang online karena mereka mesti ikuti perkembangan zaman,” ujar Ganjar.
Ganjar kemudian juga berbicara mengenai keluhan dari pedagang pasar terkait beberapa harga bahan pokok yang mulai stabil.
Saat berbincang dengan pedagang, harga cabai untuk sekarang ini sudah mengalami penurunan. Tapi, untuk beberapa harga bahan pokok lainnya belum turun harganya.
“Tadi cabainya turun, berasnya yang naik, telur sedikit naik juga, bawang putih naik juga dan mudah-mudahan pemerintah juga turun tangan untuk memberikan pasokan-pasokan. Apalagi ini dekat natal dan tahun baru,” tandas Ganjar.
Saat blusukan di dua Pasar di Kota Bekasi, Ganjar nampak didampingi Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono.