PD Pasar Jaya Tambah Fasilitas Futsal di Pasar Mampang

Nusantaratv.com - 21 November 2022

Penampakan salah satu lantai di Pasar Mampang Prapatan yang terlihat tidak ada aktivitas penjual dan pembeli, Jakarta, Jumat (18/11/2022). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Penampakan salah satu lantai di Pasar Mampang Prapatan yang terlihat tidak ada aktivitas penjual dan pembeli, Jakarta, Jumat (18/11/2022). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya menambah fasilitas berupa lapangan futsal di Pasar Mampang Prapatan guna meramaikan suasana di pasar yang mulai jarang penjual dan pembeli itu.

"Kami sudah mengajukan menambah fasilitas seperti futsal dan binaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," kata Kepala Pasar Mampang Prapatan Robby Wahyudi saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Rencananya dia mengajak kerja sama pihak ketiga untuk menambah dana membangun fasilitas futsal tersebut. Pihaknya juga akan mencari pedagang baru untuk mengisi kios-kios yang telah kosong ditinggalkan oleh penjual sebelumnya.

Pihaknya masih meninjau kembali harga sewa kios sesuai keluasan dan jenis barang yang dijual mengikuti aturan dari PD Pasar Jaya.

“Kami terus mengupayakan agar 150 penjual yang ada di pasar kami tetap bisa berdagang untuk memulihkan ekonomi setelah pandemi,” katanya.

Selain itu, menurut Robby, ada sejumlah alasan lain yang menyebabkan Pasar Mampang sepi kunjungan pembeli.

“Sejak ada 'underpass' akses agak sulit karena muter dulu ke lampu merah. Pemukiman warga mulai berkurang karena kena gusuran dan sekarang sudah ada pasar di wilayah lainnya,” ujarnya.

Kendati demikian, Robby tetap berupaya mencari terobosan baru agar Pasar Mampang tetap ramai dikunjungi pembeli, yakni dengan cara menjaga kebersihan, kenyamanan dan harga barang yang terjangkau.

Salah satu pedagang pakaian yang masih berjualan, Suwito mengatakan, sepinya Pasar Mampang lantaran dampak dari pandemi COVID-19.

“Banyak penjual meninggalkan lokasi karena dampak pandemi dan ada juga yang bangkrut,” tutur pria yang sudah berjualan hampir 30 tahun di pasar tersebut.

Dia mengaku saat ini untuk mendapatkan penghasilan saja susah lantaran harus menghemat biaya modal penjualannya. "Pendapatan bisa sampai Rp100 ribu aja susah. Sehari pernah lima ribu ada yang beli satu badge sekolah," katanya.

Ke depannya, Suwiton berharap bisa terus berjualan di lokasi itu dan Pasar Mampang bisa terus hidup.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close