PBB Kutuk Tindakan Keras Taliban Terhadap Para Pengunjuk Rasa Damai

Nusantaratv.com - 11 September 2021

Taliban menggunakan peluru tajam untuk melawan pengunjuk rasa damai. (Reuters)
Taliban menggunakan peluru tajam untuk melawan pengunjuk rasa damai. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Kantor Hak Asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk tindakan keras Taliban terhadap protes damai di Afghanistan.

Dalam aksi protes itu terdapat perempuan yang secara khusus berusaha menegakkan hak-hak mereka dalam menghadapi pembatasan Taliban terhadap peran perempuan dalam masyarakat.

Terlepas dari risikonya, perempuan dan laki-laki Afghanistan telah turun ke jalan untuk membela hak asasi mereka. Pemantau PBB mengatakan kaum perempuan menuntut hak mereka untuk bekerja, kebebasan bergerak, pendidikan dan menggunakan hak mereka untuk berpartisipasi dalam urusan publik.

Juru bicara HAM PBB Ravina Shamdasani mengatakan hak-hak itu, yang dilindungi di bawah hukum hak asasi manusia internasional, telah ditentang dengan keras oleh Taliban.

"Kami telah melihat penggunaan peluru tajam, meskipun ada laporan bahwa mereka menembak ke udara dalam upaya nyata untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Para pengunjuk rasa ada yang mati terbunuh. Ada laporan pemukulan parah, dan kami telah menerima laporan tentang adanya operasi pencarian dari rumah ke rumah untuk mengidentifikasi mereka yang menghadiri protes tertentu," kata Shamdasani, seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (11/9/2021).

Dia menyebut kantornya telah menerima laporan yang kredibel tentang aktivis hak-hak perempuan dan jurnalis yang meliput protes di negara itu yang ditangkap secara sewenang-wenang dan dipukuli dengan kejam. Shamdasani mengungkapkan empat kematian telah dikonfirmasi, meskipun jumlah itu kemungkinan akan lebih tinggi.

"Taliban saat ini mengendalikan Afghanistan, dan kami menyerukan kepada mereka untuk mematuhi kewajiban di bawah hukum hak asasi manusia internasional yang terikat oleh Afghanistan. Sangat penting bahwa mereka tidak menggunakan kekerasan. Tidak ada yang tertarik untuk melihat pertumpahan darah seperti ini di jalanan. Itu tidak akan membantu mengkonsolidasikan atau menstabilkan masyarakat," tambah Shamdasani.

Menurutnya, pendekatan inklusif sangat membantu, di mana para penguasa Taliban mendengarkan keluhan rakyat. Dia juga mendesak Taliban untuk mengizinkan rakyat Afghanistan menggunakan hak kebebasan berkumpul dan berdemonstrasi secara damai di jalan.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close