Paus Fransiskus Kecam Sunat dan Perdagangan Perempuan

Nusantaratv.com - 07 Februari 2022

Paus Fransiskus. (Istimewa)
Paus Fransiskus. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Paus Fransiskus pada Minggu (6/2/2022) mengecam sunat terhadap jutaan gadis dan perdagangan perempuan untuk seks, termasuk yang dilakukan secara terbuka di jalan-jalan kota, sehingga orang lain dapat mendatangkan keuntungan ekonomi dari mereka.

Dalam sambutannya dihadapan publik di Lapangan Santo Petrus, Paus menyebutkan jika Minggu (6/2/2022) ini didedikasikan untuk mengakhiri sunat terhadap perempuan. Dia mengatakan sekitar tiga juta gadis di dunia menjalani praktik ritual ini setiap tahun.

"Seringkali dalam kondisi yang sangat berbahaya bagi kesehatan," ujar Paus, seperti dilaporkan The Associated Press (AP), Minggu (6/2/2022).

"Sayangnya praktik ini sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia, merendahkan martabat perempuan dan menyerang integritas fisik mereka secara serius," lanjutnya.

Sunat perempuan mencakup semua prosedur yang melibatkan cara mengubah atau melukai alat kelamin perempuan karena alasan non-medis dan melanggar hak asasi manusia (HAM), merugikan kesehatan dan integritas anak perempuan dan perempuan, demikian pernyataan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dalam memperjuangkan diakhirinya praktik itu.

Kendati sebagian besar praktik sunat perempuan terkonsentrasi di sekitar 30 negara di Afrika dan Timur Tengah, praktik ini juga merupakan masalah bagi anak perempuan dan perempuan yang tinggal di tempat lain, termasuk di antara populasi para imigran.

Menurut angka PBB, setidaknya 200 juta anak perempuan dan perempuan yang saat ini telah menjalani praktik itu.

Paus juga mengatakan pada Selasa (8/2/2022) akan dilangsungkan doa dan refleksi di seluruh dunia melawan perdagangan manusia. "Ini adalah luka sangat dalam karenanya adanya pencarian keuntungan secara ekonomi yang memalukan, tanpa menghormati manusia," jelasnya.

"Begitu banyak gadis yang berada di jalan, yang tidak bebas karena menjadi budak para pedagang, yang mengirim mereka untuk bekerja dan memukuli mereka ketika tidak berhasil mendapatkan uang. Ini yang terjadi saat ini di kota-kota kita," tukas Paus. 
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close