Pariaman Dorong Nelayan Lapisi Fiber Kapal Tangkap Agar Lebih Tahan

Nusantaratv.com - 30 November 2022

Proses pemasangan serat fiber terhadap kapal  nelayan di Kota Pariaman, Sumbar. (ANTARA/Aadiaat M.S)
Proses pemasangan serat fiber terhadap kapal nelayan di Kota Pariaman, Sumbar. (ANTARA/Aadiaat M.S)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mendorong nelayan daerah itu untuk melapisi kapal tangkap ikan dengan fiber guna memperkuat dan mendorong daya tahan kapal saat digunakan melaut.

"Saat ini sekitar 200 atau 50 persen dari 400 unit kapal jenis payang di Pariaman sudah dilapisi fiber, kami mendorong seluruhnya dilapisi fiber agar lebih aman saat melaut," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Dasril di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan penggunaan fiber itu bertujuan agar kapal yang terbuat dari kayu tidak mudah lapuk dan rusak. Selain itu, agar perawatannya tidak sulit dan mudah ditambal ketika terjadi kebocoran.

Saat ini, sebagian besar nelayan sudah bisa melapisi kapalnya dengan fiber secara mandiri karena pemasangannya yang relatif mudah dan tidak memerlukan keahlian tertentu.

"Rata-rata nelayan di Pariaman sudah bisa melapisi kapalnya dengan fiber, karena tidak perlu keahlian khusus," katanya.

Ia menyebutkan di Pariaman terdapat tiga jenis kapal yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan yaitu bagan dengan daya tampung di atas 10 GT sebanyak 20 unit.

Jenis payang dengan daya tampung 3 GT sampai 5 GT sebanyak 400 unit, dan kapal-kapal kecil dengan daya tampung kurang dari 3 GT sebanyak 1.000 unit.

"Namun bagan pada umumnya telah dilapisi dengan seng," kata dia.

Untuk payang, menurut dia, dulunya dominan menggunakan sayap yang digunakan sebagai penyeimbang di lautan. Namun sekarang sudah banyak kapal payang tidak menggunakannya lagi dan mengganti struktur dengan memperbesar lambung kapal.

Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Fiyo Suki, Ardison mengatakan dirinya sudah dua kali melapisi kapalnya dengan fiber untuk memberikan daya tahan terhadap kapal.

Namun, jika sebelumnya pelapisan dilakukan secara mandiri, sekarang dirinya menggunakan tenaga profesional dari Kota Padang.

"Besar biayanya sama, dulu Rp6 juta sekarang Rp6 juta juga," ujar dia. (Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close