Nusantaratv.com - Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), berkeliling dan mengambil sampel darah sapi dan memberinya vitamin.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksin booster.
Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Erdyanti Permatasari mengatakan, PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Pemberian vaksin PMK ini efektif dalam membatasi penyakit dan penyebaran infeksi.
Dia menyampaikan, pihaknya telah memberikan vaksin PMK terhadap 130 ribuan sapi. Dari mulai vaksin dosis pertama, hingga booster. Sehingga, untuk mengkaji kekebalan ternak tersebut, pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi, dengan ternak-ternak tersebut.
"Nanti serum (sampel darah sapi) akan dikirim ke BBVet untuk dilihat antibodi NSP. Jika masih ada antibodi NSP di ternak tersebut, artinya virus masih bisa bereplikasi," ujar Dyan, sapaan akrbanya, saat mengambil sampel darah sapi di Desa Randuagung, Kecamatan Sumber, seperti dilansir dari laman Pemerinta Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023).
Dyan menyebutkan, jika masih ada antibodi NSP, maka vaksinasi harus terus dilakukan. Rentang waktunya setiap enam bulan sekali. "Sapi yang akan diambil sampel darahnya sebanyak 1.106 ekor. Dengan 39 petugas masing- masing mengambil sampel darah 20 ekor sapi," imbuhnya.
Sementara itu, warga Randuagung, Wariman menuturkan, saat ini memiliki empat sapi. Salah satu sapinya pernah terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) namun sudah sembuh, saat ini juga telah mendapatkan booster vaksin PMK.
"Vaksinnya enam bulan sekali, gratis, ya sangat membantu warga," ungkap Wariman.