Panasnya India-Pakistan Mirip Neraka!

Nusantaratv.com - 29 April 2022

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Berjuta orang di India dan Pakistan merasakan gelombang panas ekstrem yang berbahaya. Pada Kamis (28/4/2022), tempat pembuangan sampah di New Delhi sampai terbakar kala suhu mencapai 45 derajat celsius.

Peramal cuaca bahkan memperingatkan situasi itu akan lebih parah akhir pekan ini. Bukan hanya itu, gelombang panas berpotensi membuat warga kekurangan listrik dan air.

Gelombang panas menewaskan lebih dari 6.500 orang di India sejak 2010, dan para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuatnya kian panas dan makin sering terjadi di Asia Selatan.

"Ini pertama kalinya saya melihat cuaca yang begitu buruk di April. Biasanya, kami siap untuk ini pada Mei dan seterusnya," ujar Somya Mehra (30), ibu rumah tangga di Delhi, Jumat (29/4/2022).

Ia mengatakan hanya keluar rumah untuk merayakan hari jadi pernikahannya, jika tidak, ia mengaku enggan keluar rumah.

Panas ekstrem membuat negara bagian Rajasthan, Gujarat, dan Andhra Pradesh di India memberlakukan pemadaman listrik di pabrik-pabrik. Kebijakan itu diambil karena konsumsi AC dan kipas angin meroket.

Mengutip The Guardian, pembangkit listrik juga menghadapi kekurangan batu bara, sumber utama listrik di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu.

Banyak daerah turut melaporkan risiko penurunan pasokan air yang memburuk sampai musim hujan tahunan pada Juni dan Juli mendatang.

Kekurangan air akan sangat memukul para petani, termasuk mereka yang menanam gandum karena India bertujuan untuk meningkatkan ekspor guna membantu mengurangi kekurangan global akibat perang di Ukraina.

Departemen Meteorologi India memperkirakan gelombang panas akan terjadi di dataran utara serta bagian tengah negara sepanjang minggu ini. Sementara kondisi gelombang panas yang parah diperkirakan terjadi di Rajasthan barat pada 1 Mei-2 Mei.

Sementara, Badan Meteorologi Pakistan memeringatkan suhu bisa naik 8 celcius di beberapa bagian Pakistan, dengan puncaknya 48 celcius di beberapa bagian pedesaan Sindh pada.

Petani harus menggunakan air dengan hemat, padahal sekitar 40 persen tenaga kerjanya bekerja di sektor pertanian.

"Kesehatan masyarakat dan pertanian di negara ini akan menghadapi ancaman serius karena suhu ekstrem tahun ini," jelas Menteri Perubahan Iklim Sherry Rehman.

Bulan lalu merupakan Maret terpanas yang tercatat sejak 1961. Bersamaan dengan Ramadhan, panas membuat puasa di India dan Pakistan menjadi lebih sulit bagi umat Islam.

"Suhu meningkat dengan cepat di negara ini, dan meningkat jauh lebih awal dari biasanya," tandas Perdana Menteri India Narendra Modi.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close