Pakar Komunikasi Publik Ingatkan Pentingnya Hemat Air Sebelum Kemarau

Nusantaratv.com - 06 Mei 2024

Ilustrasi air
Ilustrasi air

Penulis: Adiansyah

Nusantaratv.com - Ketika cuaca kering dan panas, manusia pada umunya akan merasakan haus. Kekurangan air nyatanya dapat membuat seseorang merasa kering tenggorokan dan ingin minum lebih banyak. Selain haus, suhu tinggi juga bisa menimbulkan rasa lelah dan kurang bersemangat.

Cuaca kemarau tiba, ketersediaan air menjadi sangat terbatas. Oleh karenanya, harus lebih bijaksana dalam menggunakan air supaya tidak mengalami kekurangan.
Perubahan aktivitas manusia pun terjadi. 

Beberapa orang mungkin mengurangi aktivitas di luar ruangan karena suhu tinggi dan risiko dehidrasi. Demikian juga dengan petani dan peternak, mereka harus menghadapi tantangan dalam memastikan tanaman dan hewan tetap hidup selama musim kemarau.

Sementara, pakar komunikasi publik Dr Dyah Rachmawati Sugiyanto mengungkapkan pandangannya terkait air dan hubungannya dengan perilaku manusia itu sendiri. 

Ia mengatakan jika bentuk perubahan perilaku saat kemarau pada umumnya adalah terpaksa (complience). Perubahan perilaku itu cenderung tidak baik dan bersifat tidak tahan lama. Bentuk perubahan perilaku karena terpaksa juga sering menyebabkan perlawanan pikiran.

Dr Dyah Rachmawati Sugiyanto (ist)

Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) yang diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein pada tahun 1980, mengasumsikan jika perilaku ditentukan oleh keinginan individu melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu.

Keinginan seseorang saat kemarau tak jauh dari ketersediaan air bersih. Untuk itu, tidak salah bila melakukan persiapan sebelum kemarau melanda.

Tindakan persiapan tersebut membuktikan jika menyiapkan diri memasuki musim kemarau merupakan sebuah perilaku, respons atas stimulus mengenai informasi kemarau. Teori Stimulus Organisme (SOR) menunjukan hubungan antara rangsangan (stimulus), individu (organisme), dan respons (perilaku). 

Teori ini menggambarkan perilaku manusia bisa terjadi melalui proses stimulus yang kita terima, kemudian diproses dan menghasilkan respons. Respons atas stimulus tersebut bisa positif, bisa juga negatif. Keduanya sama-sama dapat mempengaruhi perubahan perilaku.

Momentum Forum Air Dunia ke-10 yang digelar di Bali harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Keseriusan pemerintah serta berbagai pihak tampak mulai dari persiapan penyelenggaraannya.

Persiapan Forum ini yang tak kalah serius dari G20 dan KTT ASEAN yang berturut-turut menjadi ‘hajatan’ Indonesia pada dua tahun terakhir.

Kolektivitas dan Kesadaran

Ilustrasi air (pixabay)

Dalam bahasan forum terhormat ini, mencakup langkah konkret dalam mengatasi masalah air. Tiga di antaranya menyangkut investasi dalam infrastruktur air, pengelolaan sumber daya air, dan mitigasi perubahan iklim.

Salah satu tujuan besar dalam pertemuan tersebut yakni meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan air berkelanjutan. Hal itu demi mencapai tujuan tersebut, perlu tindakan kolektif demi mengatasi tantangan terkait air bersih dan sanitasi.

Strategi perubahan perilaku bisa terjadi melalui berbagai cara, dua di antaranya ialah dengan memberikan dorongan dan pendidikan yang serupa dengan pemberian informasi. 

Jika kedua strategi ini dilengkapi dengan contoh perilaku dan pembiasaan, maka akan membuat seseorang mudah mengingat, mempraktekkan, dan kemudian membiasakan.

Musim kemarau memaksa kita untuk menghadapi tantangan serius, membuat seseorang mengalami perubahan perilaku. Beberapa langkah mengantisipasi dan menghadapi musim kemarau yang berkaitan dengan perubahan perilaku adalah hemat air, penghijauan, dan menjaga kebersihan.

Menghemat air dengan mengurangi pemborosan penggunaannya merupakan langkah pertama. Masyarakat harus sadar pentingnya hemat air, baik di rumah tangga, maupun di tempat kerja. Berikutnya, upaya penghijauan sangat mungkin dilakukan secara mandiri. 

Menanam lebih banyak pohon dan vegetasi juga menjadi salah satu cara demi membantu mengurangi penguapan air dan meningkatkan ketersediaan air tanah. 

Selain itu, penghijauan bisa mengurangi kerusakan lahan dan dapat membantu mempertahankan kelembaban tanah selama musim kemarau. Edukasi merupakan aktivitas yang tidak hanya menyampaikan informasi tapi pengetahuan dan contoh perilaku terpuji. 

Pengetahuan membangkitkan kesadaran dan tindakan kolektif berawal dari kesadaran individu untuk bergerak, memikirkan, dan bersikap, serta kesadaran untuk mau berubah menjadi lebih bijak dalam penggunaan air dan pemanfaatannya.

Kesadaran dan perubahan perilaku kita jangan sampai berhenti, meskipun agenda forum ini berakhir. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close