Pada 2026, Suhu Dunia Diperkirakan Naik 1,5 Derajat Celcius

Nusantaratv.com - 10 Mei 2022

Ilustrasi. (World Atlas)
Ilustrasi. (World Atlas)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Dunia bakal menghadapi kemungkinan 50 persen pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri dalam lima tahun ke depan atau pada 2026.

Perkiraan itu disampaikan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/5/2022) Perkiraan itu bukan berarti dunia akan melewati ambang pemanasan jangka panjang 1,5 derajat Celcius, yang telah ditetapkan para ilmuwan sebagai batas tertinggi untuk menghindari bencana perubahan iklim.

Tetapi satu tahun pemanasan pada 1,5 derajat Celcius dapat menawarkan rasa seperti apa melintasi ambang batas jangka panjang itu. "Kami semakin dekat untuk mencapai target yang lebih rendah dari Perjanjian Paris untuk sementara waktu," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) WMO Petteri Taalas, mengacu pada kesepakatan iklim yang diadopsi pada 2015.

Kemungkinan melebihi 1,5 derajat Celcius untuk waktu yang singkat telah meningkat sejak 2015. Para ilmuwan pada 2020 memperkirakan peluang 20 persen dan merevisi tahun lalu hingga 40 persen.

Bahkan satu tahun pada 1,5 derajat Celcius, pemanasan dapat memiliki dampak yang mengerikan, seperti membunuh banyak terumbu karang dunia dan menyusutnya lapisan es laut Arktik.

Dalam hal rata-rata jangka panjang, rata-rata suhu global saat ini sekitar 1,1 derajat Celcius lebih hangat daripada rata-rata pra-industri. "Kerugian dan kerusakan yang terkait dengan, atau diperburuk oleh, perubahan iklim sudah terjadi, beberapa di antaranya kemungkinan tidak dapat diubah untuk masa mendatang," kata Wakil Direktur iklim di WMO, Maxx Dilley.

Para pemimpin dunia berjanji di bawah Perjanjian Paris 2015 untuk mencegah melintasi ambang 1,5 derajat Celcius jangka panjang, diukur sebagai rata-rata multi-dekade, tetapi sejauh ini gagal dalam mengurangi emisi pemanasan iklim. 

Kegiatan dan kebijakan saat ini membuat dunia berada di jalur yang tepat untuk menghangat sekitar 3,2 derajat Celcius pada akhir abad ini.

"Penting untuk diingat bahwa begitu kita mencapai 1,5 derajat Celcius, kurangnya kebijakan emisi berbasis sains berarti bahwa kita akan menderita dampak yang lebih buruk saat kita mendekati 1,6 derajat Celcius, 1,7 derajat Celcius, dan setiap kenaikan pemanasan setelahnya," tukas seorang ilmuwan iklim di Institut Teknologi Georgia, Kim Cobb. (Rafli Dwidani)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close