Otoritas Palestina: Israel Sengaja Bunuh Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Nusantaratv.com - 27 Mei 2022

Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. (Middle East Monitor)
Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. (Middle East Monitor)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Otoritas Palestina mengungkapkan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh sengaja dibunuh dengan ditembak oleh seorang tentara Israel pada 11 Mei 2022.

Hal itu berdasarkan hasil penyelidikan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/5/2022). Jaksa Agung Palestina, Akram Al-Khatib mengatakan, penyelidikan menunjukkan tidak ada militan yang dekat dengan Abu Akleh ketika pada saat dia meninggal selama meliput serangan Israel di Jenin, Tep Barat.

"Satu-satunya sumber tembakan di tempat itu berasal dari pasukan pendudukan dengan niat untuk membunuh," kata Al-Khatib, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Al-Khatib menyebut, saat insiden tersebut terjadi, Abu Akleh telah mengenakan helm dan rompi pers, yang dengan jelas menandai jika dia adalah seorang jurnalis. Selain itu, Abu Akleh juga telah mencoba melarikan diri dengan beberapa rekan wartawannya ketika tembakan pertama terdengar. "Ini merupakan kejahatan perang," kata Al-Khatib.

Sedangkan pihak Al Jazeera mengatakan akan merujuk pembunuhan Abu Akleh ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Di sisi lain, Israel dengan marah membantah tuduhan itu dan mengatakan pihaknya melanjutkan penyelidikannya sendiri atas kematian Abu Akleh.

Tentara Israel telah mengatakan sebelumnya jika Abu Akleh mungkin telah ditembak secara tidak sengaja oleh salah satu tentaranya atau oleh seorang militan Palestina dalam baku tembak.

"Setiap klaim bahwa IDF dengan sengaja merugikan jurnalis atau warga sipil yang tidak terlibat, adalah kebohongan yang terang-terangan," tulis Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz di Twitter.

Dia lantas mengulangi seruannya kepada Palestina untuk bekerja sama dengan Israel dalam penyelidikan dan menyerahkan peluru untuk tes balistik guna melihat apakah itu cocok dengan senjata militer Israel.

Palestina mengatakan mereka tidak mempercayai Israel dan menolak mengadakan penyelidikan bersama. Al-Khatib mengatakan tes menunjukkan jika peluru yang membunuh Abu Akleh adalah peluru 5,56 mm yang ditembakkan dari senapan semi-otomatis Ruger Mini-14, yang digunakan oleh militer Israel.

Namun kaliber 5,56 yang sama juga dapat ditembakkan dari senapan M-16 yang dibawa oleh banyak militan Palestina. Sayangnya, Al-Khatib tidak mengungkapkan bagaimana dia meyakini jika peluru itu berasal dari senapan Israel.

Israel mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan apakah itu ditembakkan oleh salah satu tentaranya adalah dengan menganalisis peluru dan melihat apakah tanda di atasnya cocok dengan laras senjata Israel.

"Saya terus meminta Pelastina untuk menyerahkan peluru dan temuannya. Kami siap dan bersedia melakukan penyelidikan bekerja sama dengan pihak ininternasional," tukas Gantz.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close