Nusantaratv.com-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) blak-blakan mengatakan ada sekelompok pengkhianat yang kemudian bersekongkol dengan oknum kekuasaan untuk mengambil alih Partai Demokrat. Ia menegaskan telah memaafkan pihak-pihak yang telah berbuat jahat itu, namun tidak akan melupakan begitu saja kejahatan mereka.
Hal itu disampaikan AHY dalam pidatonya tentang berbagai ujian berat yang telah berhasil dilalui Partai Demokrat.
"Selamanya akan kita catat dalam perjalanan sejarah Partai Demokrat. Masih ingat? Di saat kita fokus pada penanganan pandemi dan menyukseskan Pilkada tahun 2020 di awal tahun 2021. Ketika usia kepengurusan DPP bahkan belum 1 tahun. Kita menghadapi sebuah ancaman nyata. Sebuah ancaman terhadap kedaulatan, Kehormatan dan eksistensi Partai Demokrat yang dilakukan oleh sekelompok pengkhianat yang kemudian bersekongkol dengan oknum kekuasaan. Mereka ingin mengambil alih partai kita ini secara inkonstitusional melabrak etika moral hukum dan tentunya akal sehat," ungkap AHY seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Trend.
AHY mengaku bersyukur dan bangga karena serentak seluruh kader Demokrat di berbagai penjuru di mana pun berada sama-sama berdiri bersatu dan melawan kezaliman dan ketidakadilan tersebut.
"Keberanian, kesetiaan dan juga kekompakan dan kecepatan kita dalam bertindak yang telah menyelamatkan partai kita. Dan karena itu juga rakyat memberikan dukungan moril kepada kita dan mengapa mereka menyampaikan itu karena menyelamatkan Demokrat sama dengan menyelamatkan demokrasi di Indonesia," ujarnya.
"Masih ingat itu semua? Tentu kita segera move on. Tentu kita telah memaafkan tetapi kita tidak
akan pernah melupakan begitu saja. We may forgive but we will never forget," imbuhnya.
AHY mengungkapkan sejak peristiwa itu ia sengaja menyisipkan satu kata yang sakral dalam yel-yel penyemangat dan pemersatu para kader Partai Demokrat.
Baca juga: Sebut Anies Serang Prabowo Habis-habisan, Demokrat: Dulu Didukung, Bahkan Mungkin Dibiayai
"Sebuah kata yang sakral itu tentu tidak mudah untuk dijalankan. Tetapi saya bersyukur karena jauh lebih banyak yang memiliki kesetiaan terhadap partai kita. Setia terhadap ideologi dan manifesto partai kita. Setia terhadap perjuangan partai kita dan setia kepada kepemimpinan yang sah berdasarkan konstitusi partai kita. Jadi kata itu adalah setia," tuturnya.
AHY juga menyinggung dinamika yang dihadapi Partai Demokrat pada Pilpres 2024. Ia mengatakan Partai Demokrat kembali dihadapkan pada ujian karena ditinggalkan begitu saja oleh partai-partai yang sebelumnya sepakat berkoalisi.
Meski dinamika itu sempat menggoyahkan Partai Demokrat hingga membingungkan masyarakat luas di mana Partai Demokrat. AHY bersyukur bahwa peristiwa tersebut justru telah membawa Partai Demokrat pada sesuatu yang jauh lebih baik. Di mana akhirnya terbuka ruang dan jalan kebersamaan dengan Prabowo Subianto.
"Alhamdulillah Demokrat menjadi bagiian penting dari perjuangan kemenangan di Pilpres 2024. Dan kini kader-kader utama Partai Demokrat dipercaya untuk membantu Presiden Prabowo mengembang amanah di pemerintahan nasional," ucapnya.
"Benar yang sering dinasihatkan oleh Pak SBY. Gus dalam kehidupan juga dalam kehidupan politik seringkali rencana Tuhan itu lebih baik dan lebih indah dan dari rencana manusia. Yang penting dalam setiap hal selalu niatkan dengan baik dan ikhtiarkan dengan baik. Itu wejangan dari Pak SBY, orang tua kita semua," lanjutnya.
"Sehingga bisa saya simpulkan bapak, ibu. Ketiga ujian besar tadi dengan segala
suka dan dukanya secara umum telah membuat kita yang pertama semakin kuat semakin kokoh dalam ikatan soliditas dan solidaritas," pungkasnya.