Nusantaratv.com-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem.
BMKG memprediksi bulan Desember akan menjadi puncak cuaca ekstrem dan bakal berlanjut hingga Februari 2025.
Cuaca ekstrem yang meningkat lebih parah dipicu oleh aktivitas gelombang Ekuator Kelvin dan Rossby.
"Karena kita kan sudah memasuki musim hujan ini November. Dan musim hujan ini diprediksi akan mengalami puncak di Januari, Februari meskipun sebagian ada di bulan Desember puncak," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Tonight, Rabu (13/11/2024).
"Artinya kejadian cuaca ekstrem itu akan semakin sering memasuki Desember, Januari, Februari dan wilayah-wilayahnya sebetulnya itu hampir merata di seluruh wilayah Indonesia," imbuhnya.
Dwikorita menjelaskan penyebab meningkatnya kondisi ekstrem karena sejumlah faktor mulai dari La Nina lemah, hingga gelombang ekuator Rossby dan Kelvin.
"Pertama memang saat ini kita kan sudah memasuki musim hujan semakin nanti ke Desember, Januari, Februari itu semakin meningkat. Artinya pembentukan awan-awan hujan semakin intensif kemudian juga dipengaruhi adanya La Nina lemah. La Nina lemah ini sudah mulai masuk. Nanti yang dikhawatirkan kalau kejadiannya bersamaan di puncak musim hujan," tuturnya.
"Puncak musim hujan Januari, Februari ada sebagian yang Desember. Itu kalau bersamaan dengan La Nina lemah itu akan ekstrem. Plus kalau sesaat ada gelombang ekuator Rossby dan Kelvin. Itu kalau terjadi bersamaan itu ekstrem. Apalagi kalau ada Tropical Cyclone (siklon tropis) itu juga menambah ekstrem. Tapi sifatnya kan hanya beberapa hari kalau La Nina itu beberapa bulan," pungkasnya.