Nusantaratv.com-Warga Hindu Tamil di Medan, Sumatera Utara menggelar perayaan Thaipusam Murugan Kavadi untuk menghormati Dewa Murugan kepercayaan mereka.
Perayaan ini dipercaya akan menjadi kebal dan tidak merasakan sakit apapun saat tubuh peserta tradisi saat ditusuk besi.
Tradisi Thaipusam Murugan Kavadi dilakukan sebagai pengabdian dan penyerahan diri kepada Sri Murugan yang merupakan dewa perang guna membawa kedamaian dan semangat spiritual. Para peserta Thaipusam yang mengikuti ritual ini harus menyucikan dirinya dengan berpuasa, berdoa, mendisiplinkan jasmani dan rohani tidak melakukan hubungan seksual dan diet vegetarian.
Hal ini dipercaya akan membuat para peserta yang mengikuti tradisi Thaipusam menjadi kebal dan tidak merasakan rasa sakit ketika tubuhnya ditusuk dengan mata kail atau ditindik.
Perayaan Thaipusam Murugan berlangsung satu hari penuh yang dimulai sejak pagi. Dimulai dengan ritual Palkodom (mengangkat susu), ada yang bernazar mengangkat susu berjalan kaki sejauh 2 km untuk dipersembahkan kepada Dewa Murga.
Selanjutnya, pada siang hari ada Kavadi dan Nazar tusuk lidah dan mulut untuk ke Dewa Murganya. Selama sehari diam dan berdoa, agar diberikan kesehatan dan kekuatan untuk mengarungi hidup ini.
Panitia Festival Thaipusam, Madialagan mengatakan Thaipusam merupakan ritual khusus yang diadakan di
seluruh dunia. Thaipusam merupakan kemenangan Dharma atas Adharma yang dilaksanakan tahunan, di mana Dewa Murga mendapatkan senja Tamil dari orang tuanya untuk memusnahkan kejahatan.
"Kali ini diadakan di Medan. Kami bekerjasama dengan pemerintah menghidupkan pariwisata. Tujuannya menghentikan orang-orang dari Medan ini supaya jangan pergi ke Malaysia untuk melihat itu. Karena semua kegiatan itu ada di sini," kata Madialagan seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Tonight.
Acara puncak perayaan Thaipusam Murugan Kavadi akan dilaksanakan dengan melepas pawai Kereta Kencana dari depan kuil Sree Soepramanniem Nagarattar, Jalan Kejaksaan. Kereta kencana yang dilepas itu berusia sekitar 134 tahun, membawa patung Dewa Murugan.