NTV Tonight: Sedih! Ribuan Anak-anak di Gaza Kekurangan Gizi Akut akibat Perang

Nusantaratv.com - 05 Januari 2025

Anak-anak di Gaza terjebak krisis kemanusiaan akibat perang
Anak-anak di Gaza terjebak krisis kemanusiaan akibat perang

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Nasib anak-anak di Gaza semakin menyedihkan. Puluhan ribu anak di sana di tempat pengungsian kekurangan gizi. Banyak di antara mereka dalam kondisi kekurangan gizi yang akut. 

Anak-anak membayar harga tertinggi dari krisis yang berkelanjutan di Jalur Gaza. Ada kondisi kemanusiaan yang memburuk nyawa melayang tidak hanya akibat serangan udara tetapi juga oleh kurangnya gizi penyakit dan cuaca dingin kata Kazem Abu Khalaf, Juru Bicara Dana Darurat Anak-anak Internasional Perserikatan Bangsa Bangsa UNICEF 

Dalam wawancara juru bicara UNICEF merinci parahnya situasi di Gaza pada tahun baru. 

"Jujur saja hampir tidak ada yang bisa dirayakan di Gaza, sementara di saat yang sama seluruh dunia merayakan tahun 2025," ungkap Kazem Abu Khalaf seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Tonight 

Khalaf menyebut di Gaza 90 persen penduduknya mengalami kerawanan pangan akut, puluhan ribu anak-anak berada dalam siklus kekurangan gizi. 

"31 persen dari mereka mengalami kekurangan gizi akut dan 4,5 persen dari 31 persen tersebut sudah mencapai tahap kurus kering yang merupakan kondisi paling mematikan. Jadi warga sipil terutama anak anak menanggung harga tertinggi dari perang ini Sekarang bahkan cuaca pun merengut nyawa anak-anak, sayangnya," tuturnya.

Hal ini semakin memperburuk keadaan warga Palestina yang mengungsi di daerah kantong pantai tersebut 

Gaza telah mengalami beberapa hari hujan lebat dan angin kencang yang mengakibatkan banjir besar dan kerusakan pada tempat penampungan sementara serta membuat banyak anak-anak terpapar pada kondisi beku 

Khalaf mencatat laporan mengerikan dari otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza bahwa 7 warga Palestina termasuk 6 bayi telah meninggal dalam seminggu terakhir karena hipotermia dan tindakan segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa. Meskipun ada kesulitan dalam mendistribusikan bantuan pada anak anak yang membutuhkan. 

"Memang menurut beberapa laporan, kita berbicara tentang tidak kurang dari tujuh di antaranya dalam satu Minggu. Itu seperti satu setiap hari karena hipotermia. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kami, bersama dengan organisasi kemanusiaan yang bekerja di Jalur Gaza berusaha melakukan yang terbaik," kata Khalaf  

"Kami tidak mengabaikan upaya apapun. Namun tantangannya sangat, sangat besar. Sejauh ini kami telah mendistribusikan sekitar 27.000 terpal untuk menutupi 13.000 mungkin 14.000 keluarga. Terpal tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki tenda," lanjutnya.  

"Dan kami mencoba mendistribusikan pakaian, terutama pakaian bayi. Tidak kurang dari 16.000 telah didistribusikan 20 persen diantaranya, sayangnya berada di Utara. Sisanya berada di tengah Jalur Gaza. Masih banyak lagi yang akan datang, tetapi tantangannya sangat besar," pungkasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close