Nusantaratv.com-Dua remaja di Lhokseumawe, Aceh menjadi korban penyiraman air keras yang diduga dilakukan oleh ayah tirinya.
Salah satu korban masih dirawati rumah sakit. Ibu korban berharap polisi menangkap pelaku dan mengganjarnya dengan hukuman yang setimpal.
Di kamar HCU Rumah Sakit Umum Cut Meutia remaja putri berinisial RNF asal Desa Blang Kecamatan Muara, Kota Lhokseumawe, Aceh dirawat. Kondisinya sangat memprihatinkan akibat luka melepuh di wajah dan sekujur tubuhnya. Tangis dan rintihannya menandakan betapa sakitnya luka yang harus ia tahan. Luka itu diduga ulah sang ayah tiri yang menyiramkan air keras saat remaja berusia 13 tahun ini bersama kakaknya AF berusia 16 tahun tertidur di kamar ibunya.
Sang ibu saat itu juga tidak ada di rumah karena sedang bekerja di salah satu warung nasi.
Sang kakak juga terkena percikan jenis air yang sama namun tidak separah sang adik. Ia mengalami luka di bagian lengan kiri dan kaki kanan. Meski begitu ia juga harus berobat jalan.
"Kejadian itu saya enggak ada di rumah saya di tempat kerja. Saya terima telepon dari anak saya jam 5 pagi. Dia sudah terkena siram," tutur ibu korban, Zubaidah seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Tonight, Jumat (18/10/2024).
"Penyebabnya saya kurang tahu. Mungkin salah sasaran. Mungkin mau siram saya karena yang disiram itu di kamar saya. Tapi posisi malam itu saya enggak di rumah, tidur di tempat kerja. Makanya dia yang kena siram karena tidur di kamar saya," imbuhnya.
Zubaidah berharap polisi bisa segera menangkap pelaku dan dihukum seberat-beratnya.
Peristiwa mengenaskan ini juga mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Lhokseumawe yang langsung turun menjenguk korban. Bahkan pemerintah setempat menggelar rapat mendadak bersama pihak rumah sakit dan BPJS.
Dokter spesialis juga dikerahkan.
Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, T. Adnan menyatakan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban.
"Harus kita pisahkan dulu masalahnya. Ini ada beberapa permasalahan yang harus kita pisahkan. Tentu ini sudah dilakukan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Melakukan penanganan pertama. Artinya ini kita harus selamatkan pasien dulu. Kita pastikan harus tertangani dengan baik. Apapun caranya harus tertangani dengan baik," tukasnya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan RS Cut Meutia, dr Mukti mengatakan RNF mengalami 40% luka bakar dengan derajat tiga. Artinya luka bakar yang dialami korban sudah parah dan membekas di bagian kulit yang dalam. Adapun pada bagian mata pemeriksaan dokter korban masih dapat melihat korban direncanakan dirujuk RSU Zainal Abidin di Banda Aceh untuk menjalani operasi bedah plastik.
"Kalau kita lihat di kertas rujukan untuk dilakukan skin graf atau cangkok kulit dan dikonsul ke dokter mata. Tadi sudah dilihat dan sudah dilakukan pembersihan. Dari keterangan dokter mata prokosanya ataupun kemungkinan untuk pasien ini melihat masih bagus," pungkasnya.