Nusantaratv.com - Kuasa hukum Titin Prialianti mengungkap kesaksiannya saat mendampingi Sudirman pada 2016.
Hal itu disampaikannya saat menjadi saksi di sidang peninjauan kembali (PK) perdana Sudirman, di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Rabu (25/9/2024).
"Saya mengenal keluarga Sudirman. Bukan hanya Sudirman, keluarganya juga. Karena ketika saya diberi kuasa, saya cari tahu bagaimana latar belakangnya, bagaimana prototipe keluarganya, bagaimana karakter mereka secara keseluruhan," ujar Titin, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Today, Kamis (26/9/2024).
Menurutnya, keluarga Sudirman, terutama ibu dan ayahnya, termasuk orang yang sulit diajak berkomunikasi.
"Ibu dan ayahnya Sudirman, mohon maaf, bukan orang yang pandai berkomunikasi. Ketika saya datang untuk mencari tahu bagaimana karakter Sudirman, yang ada mereka cuma nangis. Karena mereka meyakini Sudirman adalah anak yang baik," sambungnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, Titin menyebutkan, jika Sudirman memiliki keterbelakangan mental. "Saya juga terinformasi, kalau Sudirman dibilang idiot," tambahnya.
Hal itulah, menurut Titin, yang membuat Sudirman mudah diperintah orang, bahkan lebih sering di-bully.
"Kalau dia main bersama teman-temannya, dia lebih sering di-bully, dan disuruh ngapa-ngapain. Misalnya, ngambilin minum, ngebeliin jajan. Sudirman tipenya seperti itu," jelasnya.
Titin juga mendapatkan informasi dari tetangganya, Sudirman tidak pernah bergaul dengan yang lain.
"Dia di rumah kemudian ke musala, selalu salat berjamaah, dan mainnya tidak jauh dari lingkungan rumah. Itu yang saya terima dari keluarga Sudirman," imbuh Titin.
Dia mengaku banyak mendapatkan informasi mengenai Sudirman dari kakak kandungan, Beni Indrayana.
"Saya dapat informasi semuanya dari kakaknya, Beni. Itu yang masih bisa menceritakan bagaimana Sudirman sebenarnya," ucapnya.
Titin menambahkan, di lingkungan sekitar, Sudirman kerap menjadi bahan-bahan olokan. "Kalau orang Cirebon itu ngomongnya anak idiot. Karena Sudirman itu lulus SD ketika dia berumur 17 tahun, jadi enggak naik kelasnya sampai empat kali," tukas Titin.