Nusantaratv.com-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina berpotensi menyebabkan banjir besar seperti tahun 2020 di wilayah Jabodetabek. Karenanya warga diimbau waspada sekaligus membersihkan lingkungan terutama saluran pembuangan air.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR, BMKG menyampaikan informasi mengenai cuaca buruk yang masih akan terjadi hingga akhir tahun.
Yang pertama yakni fenomena La Nina saat angin dingin yang datang dari dataran tinggi Siberia disertai curah hujan tinggi. Intensas awal La Nina menimbulkan gelombang laut terkhusus di wilayah Natuna, Lampung, Banten dan Jakarta.
Sementara khusus di wilayah Jabodetabek potensi itu sama dengan yang terjadi tahun 2020 saat banjir besar pada awal tahun.
Setidaknya BMKG telah berkoordinasi dengan sejumlah jementerian untuk memitigasi sebab cuaca ekstrem.
"Kan kami memonitor dari angka indeks. Bagaimana potensi adanya seruak udara dingin yang bertiup dari dataran tinggi Siberia. Nah itu akan menyeruak lewat Laut Natuna nanti kira-kira landingnya itu di Jabodetabek di Selat Sunda," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Today, Rabu (18/12/2024).
Baca juga: NTV Tonight: Waspada! Peringatan Dini BMKG, Ancaman Cuaca Ekstrem di Indonesia Hingga Februari 2025
"Kami sudah koordinasi dengan Menko PMK kemudian beberapa kementerian antara lain terutama PUPR, Perhubungan kemudian kementerian-kementerian terkait," imbuhnya.
Meski begitu, kata Dwikorita, potensi ancaman cuaca ekstrem tersebut tak bisa dipastikan. Karena perubahan cuaca bergerak secara dinamis.
"Tapi itu tadi jangan dianggap pasti seperti itu. Engga. Kalau kesiapsiagaan
kita kan siapnya harus yang paling berat, paling buruk. Nanti kami akan update perkembangannya semoga perkembangannya tidak seburuk itu. Tergantung monitoring kami indeks-indeks yang kami baca itu dari satelit itu kan akan dinamis berkembang sehingga seperti itu yang kami siapkan untuk kesiapsiagaan," tuturnya.
"Kami ambil skenario terburuk tapi masyarakat mohon arif ya. Itu kan untuk kesiapan kami yang akan melayani anda," tambahnya.
Sementara itu, BMKG DKI Jakarta saat ini sedang berupaya melakukan perencanaan untuk melakukan modifikasi cuaca dengan memindahkan hujan dengan teknik tabur garam agar intensas hujan mereda saat puncak La Nina.