NTV Today: Pengunduran Diri PM Sheik Hasina Disambut Sorak-sorai Rakyat Bangladesh

Nusantaratv.com - 07 Agustus 2024

Ribuan warga Bangladesh berkumpul di Gedung Parlemen di Dhaka merayakan pengunduran diri PM Sheik Hasina/tangkapan layar NTV
Ribuan warga Bangladesh berkumpul di Gedung Parlemen di Dhaka merayakan pengunduran diri PM Sheik Hasina/tangkapan layar NTV

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Ribuan orang berkumpul di gedung parlemen Bangladesh di Dhakka merayakan pengunduran diri mantan Perdana Menteri Sheik Hasina. 

Kekuasaan Sheik Hasina selama 15 tahun berakhir di tengah protes berdarah selama berminggu-minggu yang menewaskan lebih dari 300 orang.  

Masyarakat Bangladesh berkumpul di kediaman resmi mantan Perdana Menteri di bawah pantauan anggota militer.  

Bangladesh memperoleh kemerdekaannya dari Pakistan pada tahun 1971 setelah konflik brutal yang menewaskan sekitar 3 juta orang dan mengalami kelaparan hebat 3 tahun kemudian. 

Pahlawan kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman ayah Hasina memimpin negara tersebut hingga tentara membunuhnya dan sebagian besar keluarganya dalam kudeta tahun 1975. 

Warga menyambut gembira pengunduran diri Sheik Hasina yang dinilai seorang diktator. 

"Orang-orang tidak memiliki kedamaian sejak 15 tahun terakhir. Dia (Sheik Hasina) tidak dipilih bahkan oleh suara rakyat. Sebaliknya dia telah merebut kekuasaan sebagai seorang diktator," kata warga Bangladesh, Nurul Islam seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Today, Rabu (7/8/2024).

Nurul menyebut pemerintah Hasina telah membuat rakyat Bangladesh menderita. 

"Rakyat negeri ini bahkan tidak dapat menghidupi diri mereka sendiri dengan baik. Mereka tidak dapat memperoleh penghasilan yang cukup. Dia merebut kekuasaan dengan bantuan polisi dan administrasi," imbuhnya.

Hal senada disampaikan warga Bangladesh lainnya Parvez Hossain dan menyebut ini momentum untuk membangun kembali negaranya dengan cara baru. 

"Ini adalah pembebasan kedua dalam sejarah kita. Ini adalah kebebasan generasi muda. Seperti yang terjadi di Bangladesh kebebasan peradilan telah dihancurkan. Dengan kata lain mereka menghancurkan kebebasan Bangladesh. Sekarang kita mendapatkan kembali kebebasan Bangladesh. Kami ingin membangun negara dengan cara baru lagi," tandas Parvez. 

"Rakyat berada di atas segalanya. Apapun yang diinginkan rakyat itu akan terjadi. Mungkin tidak ada yang bisa mengorganisir mereka di masa lalu. Sekarang dengan protes mahasiswa kemarahan rakyat juga meledak. Tidak mungkin menghentikan gelombang ini," timpal warga lainnya Nazrul Islam. 

Bangladesh yang merupakan rumah bagi 170 juta orang telah menyaksikan banyak kudeta balasan. Dan periode pemerintahan militer dan beberapa dekade sejak saat itu politiknya sejak tahun 1990-an sering berpusat pada persaingan antara Hasina dan Khaledazia Perdana Menteri dua kali dan Putri Presiden yang menggantikan ayah Hasina. 


 

 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close