MPR
Nusantaratv.com-Jelang Lebaran pemungut koin atau uang recehan di jalur Pantura, Jawa Barat mulai marak.
Aktivitas mereka ini bukan untuk ditiru karena mengganggu sekaligus membahayakan para pemudik dan pengguna jalan yang melintas.
Para pemulung uang receh tersebut beraksi di Jembatan Sewoharjo perbatasan antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu. Bahkan anak di bawah umur pun ikut menjadi pemulung uang receh. Padahal kegiatan seperti itu selain berbahaya aksi mereka juga mengganggu pengendara yang melintas dari arah Jakarta menuju Cirebon. Mereka tidak merasa takut masuk ke tengah jalan hanya untuk merebut uang receh yang dilempar oleh pengendara.
Berbekal sapulidi mereka menunggu di pinggir jalan dan berharap ada warga yang melemparkan uang saat melintas. Para pemulung ini mengaku saat di musim mudik pendapatan mereka meningkat hingga 100%. Dalam sehari mereka dapat mengais dari Rp20.000 sampai Rp100.000 yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada pula untuk kepentingan berlebaran dan membeli obat.
"Buat makan. Beli baju lebaran," tutur pemungut koin receh, Taryono seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Today.
Taryono mengaku sebenarnya takut dengan risiko kemungkinan ditabrak kendaraan. Tapi karena sudah terbiasa ia tak takut lagi.
"Takut. Tapi kan sudah biasa. Sing penting hati-hati. Jaga eselamatan," ujarnya.
Dianggap berbahaya dan mengganggu arus lalu lintas polisi mengimbau aksi berebut uang receh dihentikan saat arus mudik mulai ramai.
"Kami selalu memberikan suatu himbauan kepada masyarakat pemungut koin di Sewo. Selalu kami lakukan. Insya Allah besok kami rapikan demi kelancaran arus mudik," kata Kapolsek Pusakanagara Kompol Jusdi Jachlan.
Kompol Jusdi Jachlan memastikan pihaknya akan menurunkan anggota di sepanjang jembatan Sewo saat arus mudik mulai ramai. Polisi tidak segan akan membubarkan aksi pemulung uang receh tersebut karena berbahaya dan mengganggu arus mudik.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh