Nusantaratv.com-Indonesia tengah mengalami darurat judi online. Karena faktanya, jumlah masyarakat yang kecanduan judi online semakin massif. Dampak buruknya juga sudah terlihat nyata dalam kehidupan sosial masyarakat. Bahkan sampai ada korban judi online yang nekat bunuh diri lantaran harta bendanya ludes dan rumah tangganya hancur berantakan serta terjerat pinjaman online.
Jika praktik judi online dibiarkan terus merajalela, apa dampaknya terhadap keluarga? Lalu dalam skala yang lebih besar apa dampaknya terhadap sebuah negara?
Pengamat Sosial, Devie Rachmawati saat hadir secara daring dalam Dialog NTV Today bertajuk 'Judi Online Picu Perceraian' di NusantaraTV, Rabu (19/6/2024) menyatakan judi online adalah kanker sosial yang bisa menghancurkan keluarga dan pada akhirnya akan membuat negara runtuh.
"Yang namanya judi online ini adalah kanker sosial. Dia bisa betul betul melumpuhkan bangsa. Karena dia merusak pondasi negara yaitu lewat keluarga. Kalau semua keluarga sudah rapuh akibat judi online maka hanya masalah waktu negara ini juga berpotensi untuk runtuh," kata Devie.
Untuk itu, kata Devie, demi mencegah dampak buruk judi online terhadap seluruh keluarga yang ada di Indonesia, perlu gerak cepat yang luar biasa dalam hal pemberantasan dan penanganan dampak judi online.
Devie menekankan gerak cepat yang luar biasa bukan hanya persoalan pemberantasan judi online.
Tetapi juga bagi para pemain yang sudah kecanduan perlu tindakan rehabilitasi.
"Menurut hemat saya di Satgas yang sudah dibentuk oleh negara dibutuhkan satu divisi lagi yang kemudian bekerja sama dengan universitas dan lembaga swadaya masyarakat untuk membentuk tim yang merehabilitasi yang kecanduan," ujarnya.
"Karena orang-orang yang sudah kecanduan mau dihukum bagaimana pun, selepas hukuman itu maka dia berpotensi kembali lagi pada kebiasaan lamanya," imbuhnya.
Karenanya, sambung Devie, penting untuk bisa membantu mereka keluar dulu dari kecanduannya baru proses-proses lain bisa dilakukan.
Mempermainkan Harapan
Devie menyebut orang-orang yang kecanduan judi online, awalnya mereka menganggap itu hanya permainan.
Tapi karena nominal yang mereka keluarkan rata-rata masih kecil tanpa mereka sadari itu kemudian membesar.
"Dan memang baik itu judi darat maupun judi udara para pebisnisnya serius memainkan psikologi para pemain. Ketika kita sudah mulai merasa frustasi maka kita dibuat menang. Sehingga kemudian muncul lagi harapan," tuturnya.
"Ini lah yang kemudian membuat ketika harapan itu muncul maka orang bela-belain untuk mencari pinjaman demi mengembalikan kerugian dari kekalahan kekalahan sebelumnya. Jadi selalu yang dipermainkan adalah harapan-harapan tadi. Yang kemudian tanpa ujung," pungkasnya.