NTV Today: Kolang-Kaling Tetap Jadi Favorit Saat Ramadan, Meski Proses Pengolahan Tradisional

Nusantaratv.com - 03 Maret 2025

Kolang kaling
Kolang kaling

Penulis: Ramses Manurung

Nusaantaratv.com-Saat Ramadan tiba kolang-kaling jadi primadona untuk berbuka puasa. Kesegarannya yang khas membuatnya laris manis di pasaran. Para pelaku usaha kolang-kaling pun bergembira. Pasalnya di bulan Ramadan omset penjualan mereka meningkat pesat. 

Kudapan kenyal berwarna putih transparan ini terkenal akan kesegarannya menjadikannya pilihan favorit banyak orang untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa. 

Namun di balik teksturnya lembut dan rasanya menyegarkan siapa sangka proses pembuatannya begitu rumit. Berasal dari biji buah Aren kolang-kaling harus melewati serangkaian tahapan yang panjang dan melelahkan sebelum akirnya disantap.

Di sudut Kota Semarang tepatnya di Kampung Jatirejo, Kecamatan Gunung Pati terdapat sentra pengolahan kolang-kaling yang telah bertahan selama bertahun-tahun. 

Kampung ini jadi salah satu pemasok utama kolang-kaling memastikan kebutuhan pasar lokal akan camilan segar dan kenyal ini terpenuhi. Mengolah buah Aren menjadi kolang-kaling bukanlah pekerjaan mudah. Setelah tiba dari perjalanan jauh buah-buah ini harus dipisahkan dari tangkainya satu persatu. Selanjutnya buah direbus dalam drum besar sekitar 2 jam hingga kulitnya melunak. Dikupas dan dibelah untuk dikeluarkan daging putihnya kemudian dicuci bersih sebelum direndam selama beberapa hari agar teksturnya lebih lunak. 

Setelah perendaman dianggap cukup barulah kolang-kaling dicuci kembali dan ditiriskan siap untuk dikonsumsi.

Bulan Ramadan membawa rezeki melimpah bagi warga desa Jatirejo di momen istimewa ini permintaan kolang kaling  sebagai pelengkap takjil melonjak hingga 100%. Adapun harga kolang-kaling di sini dibanrol dengan harga Rp10.000 per kilogram. 

Bulan suci Ramadan juga menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah pelaku usaha buah kolang-kaling di kawasan Kelurahan Sukarame II, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. 

Pasalnya para pelaku usaha buah kolang-kaling ini kini kebanjiran pesanan hingga harus meningkatkan jumlah produksi mencapai 500 kg per hari dari yang biasanya hanya memproduksi 200 kg.

"Dari dua minggu kemarin udah udah ramai," pelaku usaha kolang-kaling, Yadi seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning. 

Yadi yang telah menjadi pelaku usaha kolang-kaling selama 5 tahun menjual produksinya seharga Rp14.000 per kilogram.

Produksi kolang-kaling yang sudah digeluti sejak 10 tahun silam di Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung ini mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Meski masih menggunakan proses produksi secara tradisional. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close